Ilustrasi - Proyek tambang emas. (Foto: Istimewa)
Poin Penting
Jakarta – Anak usaha PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mengumumkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan fasilitas pinjaman Revolving Credit Facility (RCF) senilai USD350 juta, yang akan mendukung tahap akhir konstruksi tambang dan persiapan produksi pada awal 2026.
Anak usaha EMAS yang menyelesaikan fasilitas pinjaman itu, antara lain PT Pani Bersama Tambang (PBT), PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS), dan PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM). Hal itu untuk mendukung perkembangan Tambang Emas Pani di Pohuwato, Provinsi Gorontalo.
Dana dari RCF itu akan digunakan untuk refinancing pinjaman anak usaha, mendukung kebutuhan modal kerja selama commissioning dan awal operasi, serta pembiayaan lanjutan pengembangan Tambang Emas Pani.
Baca juga: Ilham Habibie Tekankan Pentingnya Transformasi Digital Dukung Indonesia Emas 2045
Secara paralel, proses commissioning fasilitas Adsorption, Desorption and Recovery (ADR) juga terus berjalan sesuai jadwal, menandai langkah penting menuju pencapaian Penuangan emas perdana pada kuartal I 2026.
Presiden Direktur EMAS, Boyke Poerbaya Abidin, mengatakan bahwa kemajuan fasilitas ADR merupakan tonggak penting dalam transisi proyek Pani menuju fase produksi, untuk mencapai gold pour pertama pada awal 2026.
“Dengan struktur pendanaan yang kuat, eksekusi yang disiplin, dan standar ESG yang tinggi, kami yakin Pani akan menjadi kontributor utama bagi Merdeka Group dan produksi emas nasional, sekaligus memberikan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan,” ucap Boyke dalam keterangan resmi, 8 Desember 2025.
Baca juga: Cek Harga Emas Hari Ini! Antam, Galeri24, dan UBS Turun, per Gram Jadi Segini
Adapun, dana RCF itu juga melengkapi pendanaan sebesar Rp4,9 triliun atau USD280 juta yang merupakan dana yang berasal dari Initial Public Offering (IPO) EMAS pada September 2025.
Fasilitas ini memperkuat likuiditas perusahaan di tengah realisasi belanja modal yang telah mencapai USD208,7 juta per 30 September 2025, memastikan Perseroan memiliki kapasitas keuangan yang kuat untuk menyelesaikan konstruksi dan bertransisi menuju fase komersial.
Sebagai informasi, setelah proses crushing bijih dimulai pada 12 November 2025, fasilitas ADR memasuki tahap energization pada 1 Desember 2025, memulai rangkaian commissioning bertahap yang mencakup aspek mekanik, elektrikal, dan sistem air.
Seluruh tahapan commissioning ditargetkan selesai sebelum akhir Desember 2025, sehingga irigasi reagen pertama dapat dilakukan pada awal Januari 2026 sebagai langkah terakhir sebelum produksi emas dimulai. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting AAJI memperkirakan nilai klaim meninggal dunia akibat musibah di Sumatra mencapai Rp50 miliar–Rp100… Read More
Poin Penting Penyaluran kredit BNBA mencapai Rp4,71 triliun hingga September 2025, naik 5,2% dari kuartal… Read More
Poin Penting PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) menargetkan pendapatan Rp700 miliar dan laba bersih… Read More
Poin Penting Livin’ Paylater Bank Mandiri telah mencapai 250.000 pengguna sejak diluncurkan pada Desember 2023… Read More
Poin Penting Ignasius Jonan dikenal sebagai tokoh yang mentransformasi KAI dari perusahaan merugi menjadi modern… Read More
Poin Penting LPS masih menghitung limit Program Penjaminan Polis (PPP) agar mampu melindungi minimal 90%… Read More