Proyek tambang PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)/Istimewa
Jakarta – Anak usaha dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), yakni PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), semakin memperkuat pembiayaannya dengan memperoleh Fasilitas Akordion setara USD250 juta dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Fasilitas multi-mata uang tersebut, yang mencakup hingga USD75 juta dan Rp2,88 triliun dari BBCA akan memperkuat pembiayaan sindikasi BUMA yang sudah ada saat ini sebagai bagian dari strategi diversifikasi keuangan yang lebih luas.
Dengan bergabungnya BBCA dalam sindikasi, total fasilitas ditingkatkan menjadi USD1 miliar. Ini semakin menonjolkan keberhasilan BUMA dalam mendiversifikasi sumber pendanaan.
Baca juga: Melalui Fitur bluRDN, BCA Digital Mudahkan Nasabah Investasi di Pasar Modal
Sebelumnya, BUMA juga telah memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Ekspansi fasilitas pembiayaan sindikasi BUMA menunjukkan kepercayaan yang kuat dari bank-bank terkemuka Indonesia terhadap rekam jejak operasional dan pertumbuhan BUMA.
Direktur Delta Dunia Group, Iwan Fuad Salim, mengatakan keputusan BBCA untuk bergabung dalam sindikasi ini semakin memperluas sumber keuangan perseroan dan memperkuat kepercayaan bank-bank terhadap rekam jejak dan strategi BUMA.
“Fasilitas yang diperluas ini memainkan peran kunci dalam strategi diversifikasi pembiayaan kami, meningkatkan kemampuan kami untuk mengelola sumber daya secara efektif, dan memastikan kemajuan yang berkelanjutan,” ucap Iwan dikutip, 28 Februari 2025.
Baca juga: Anak Usaha DOID Tawarkan Sukuk Ijarah Rp2 Triliun
Fasilitas pembiayaan sindikasi awal senilai USD750 juta ini telah disusun secara strategis dalam dua tranches, yang memungkinkan BUMA untuk membiayai kembali utang dan pinjamannya, serta memberikan fleksibilitas keuangan hingga 2029.
Tidak hanya itu, fasilitas pembiayaan tersebut juga akan digunakan untuk mendanai akuisisi transformatif, sebagai upaya diversifikasi bisnis yang lebih ramah lingkungan. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More