Jakarta – PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) menargetkan penjualan bersih hingga akhir Desember 2019 mencapai Rp6,1 triliun atau meningkat 6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Akhir kuartal ketiga tahun ini, perusahaan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp3,95 triliun atau
“Topline kami sampai akhir tahun ini mencapai Rp6,1 triliun dan bottom line kami akan sebesar Rp86 miliar,” kata Direktur Keuangan Anabatic, Lie David Limina dalam agenda Public Expose ATIC di Jakarta, Kamis, 28 November 2019.
Pada Kuartal III-2019, ujar Lie, ATIC mencatatkan penurunan laba neto periode berjalan sebesar 121 persen (year-on-year) menjadi Rp7 miliar. “Penurunan ini disebabkan oleh investasi Anabatic pada bisnis fintech (teknologi finansial),” ujar Lie
Dia menyebutkan, ATIC telah mengakuisisi tiga perusahaan yang sejalan dengan fokus Perseroan di bisnis fintech, selain itu ATIC juga mendirikan satu perusahaan untuk pengembangan bisnis fintech. Sumber dana untuk ekspansi bisnis ini mencapai Rp30 miliar yang diperoleh dari penerbitan convertible bonds.
Sementara itu, kata Direktur ATIC, Adriansyah, saat ini bisnis fintech Perseroan sudah berjalan, bahkan pendapatannya sudah terefleksi pada laporan keuangan untuk Kuartal IV-2019. “Tidak tertutup kemungkinan akuisisi perusahaan lagi. Sekarang, kami sedang konsolidasi, karena ada lima unit bisnis fintech di Anabatic,” tuturnya. (*)
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More