Jakarta – Pandemi Covid-19 menuntut perbankan untuk lebih berorientasi kepada customer, melakukan efisiensi terhadap platform banking yang dimiliki, mengakomodir pertumbuhan transaksi keuangan digital dan berkolaborasi dengan ekosistem favorit. Oleh karena itu, bank perlu melakukan automasi atau hyper automation, karena dapat menggerakkan proses transformasi digital.
Hal ini diungkapkan oleh Agus Muljady, Director Anabatic dalam InfobankTalkNews bertajuk ‘Hyper Automation: Customer Expectation Outlook in Post-Covid19 Era’, Rabu, 10 November 2021. Menurutnya, hyper automation mengacu pada penggunaan serangkaian atau kombinasi teknologi untuk mengotomatisasi, menyederhanakan, menemukan, merancang, mengukur, dan mengelola alur kerja dan proses di berbagai perusahaan.
“Dalam hyperautomation terdapat Robotic Process Automation (RPA), Business Process Management (BPM), Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML), sera Advanced Analytics,” ujarnya.
Agus menambahkan, landscape perbankan setelah pandemi Covid-19, adalah Integrated banking with fully digital capabilities, end-to-end digital journeys, customer centric intelligence transformation, data centric risk management, remote workface and reduced branch network, competition between ecosystems dan socially responsible banking vulnelabre population support.
“Persaingan bank kedepannya dapat dilihay dari persaingan banking super apps seperti produk yang inovatif, terhubung dengan ekosistem-ekosistem digital favorit, kemudahan melakukan transaksi, aplikasi yang eye catching, promo, cashback dan keamanan bertransaksi,” ucapnya. (*) Ayu Utami
Poin Penting Telkom resmi melepas bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity tahap I ke anak… Read More
Poin Penting CIMB Niaga salurkan Green Financing USD18,5 juta kepada IKPT melalui skema syariah (sharia-green… Read More
Poin Penting BNI memperluas adopsi AI skala enterprise melalui kerja sama lanjutan dengan Cloudera Implementasi… Read More
Poin Penting Kemenkeu belum akan menambah penempatan dana pemerintah ke perbankan hingga akhir 2025 karena… Read More
Poin Penting Realisasi anggaran MBG mencapai Rp52,9 triliun hingga 15 Desember 2025, setara 74,6 persen… Read More
Poin Penting Belanja pemerintah pusat hingga November 2025 mencapai Rp2.116,2 triliun dari outlook APBN Rp2.663,4… Read More