Perbankan

Amsiong! Arab Saudi Rugi USD16 Miliar dari Softbank

Jakarta – Arab Saudi melaporkan kerugian pada dana kekayaannya hingga USD15,6 miliar di 2022 setelah nilai investasinya di SoftBank Vision Fund anjlok, sebagai buntut dari pasar perusahaan teknologi yang tengah mengalami penurunan kinerja. Angka ini sekaligus menambah nilai kerugian USD11 miliar yang dilaporkan Kerajaan Arab Saudi pada bulan lalu.

Dikutip dari Bloomberg, berdasarkan laporan keuangan tahunan yang dirilis Minggu (6/8), total kerugian ini mencakup alokasi dana untuk biaya operasi, pajak, dan pengeluaran lainnya. Padahal, lembaga penyalur investasi Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF), mencatatkan perolehan pendapatan sebesar USD25,4 miliar pada tahun lalu.

Baca juga: Badai PHK Berlanjut, Kini Giliran Softbank Corp Pangkas 30% Karyawan

PIF yang dikepalai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, secara signifikan meningkatkan porsi asetnya demi saham Saudi di tahun lalu, dari 24% ke 32%. Di samping itu, Saudi juga mengurangi porsi dananya di Aset Strategis Internasional, dari 20% ke 10%. Yang mana portofolio Aset Strategis Internasional ini mencakup investasi pada klub sepakbola Inggris, Newcastle United FC dan dana investasi pada Blackstone Group LP untuk infrastruktur di Amerika Serikat (AS).

Pertumbuhan pendapatan dari investasi lokal Saudi sebagian besar dikontribusikan oleh transfer 4% dari korporasi energi besar Saudi, Aramco, ke PIF di Februari 2022, dengan nilai sekitar USD80 miliar. PIF sendiri sebenarnya memainkan peran penting dalam mendiversifikasi pendapatan investasi Arab Saudi yang selama ini banyak berasal dari minyak.

Putra Mahkota menggunakan PIF untuk menginvestasikan puluhan miliar dolar di segala bidang, mulai dari sektor pariwisata, kendaraan listrik, sampai proyek-proyek olahraga di negara itu.

Baca juga: Nah Loh! Softbank Lego USD36 M Saham Alibaba

Softbank Group Vision Fund sendiri, yang ditopang oleh dana dari Arab Saudi dan Abu Dhabi, mengalami kerugian tahunan hingga USD32 miliar pada 2022. Bahkan, dengan kerugian tersebut, asset under management (AUM) PIF tumbuh ke USD595,5 miliar dari USD527,8 miliar di 2021, dimana pertumbuhan AUM ini tak terlepas dari kontribusi Aramco.

PIF mendapatkan keuntungan dari dana global, termasuk dari investasi di AS dan domestik Arab Saudi sendiri, yang meningkat secara signifikan sejak akhir 2022. Pemerintah Arab Saudi juga diketahui mentransfer 4% dana lainnya dari Aramco ke PIF pada awal tahun ini. Berdasarkan Sovereign Wealth Fund Institute, PIF kini memiliki besaran aset senilai USD777 miliar. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

KBBS Salurkan 5 Gerobak untuk Dukung UMKM Melalui Wakaf Produktif

Depok - KB Bank Syariah (KBBS) memberikan dukungan kepada pengusaha UMKM dalam pengembangan usaha mereka… Read More

11 hours ago

Peduli dengan Anak Yatim, BTN Gelar Khitanan Massal

Suasana saat BTN menggelar kegiatan khitanan Massal dan Santunan Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa di… Read More

12 hours ago

Umumkan Daftar Pemain, Jakarta Livin’ by Mandiri Siap Berlaga di Proliga 2025 Putri

Jakarta - Menjelang gelaran Proliga 2025, Bank Mandiri secara resmi memperkenalkan tim voli putri profesional… Read More

16 hours ago

Akhir Tahun, Aliran Modal Asing Keluar RI Rp4,31 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu keempat Desember 2024, aliran modal asing keluar atau capital… Read More

17 hours ago

Korban PHK Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan di 2025, Begini Detailnya

Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More

1 day ago

Divonis 15 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar, Crazy Rich Budi Said Ajukan Banding

Jakarta – Crazy Rich Surabaya, Budi Said mengajukan banding usai dirinya divonis 15 tahun penjara… Read More

1 day ago