Jakarta – PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menilai bahwa, investor memiliki peranan penting dalam mengatasi perubahan iklim. Hal ini dikarenakan industri yang ramah lingkungan perlu didukung oleh pendanaan yang besar.
Investment Specialist MAMI, Dimas Ardhinugraha, menyampaikan dalam mendukung net zero emission di 2050, investor saat ini dapat memilih instrumen pasar modal yang memiliki portofolio dengan kriteria Environment, Social, and Governance (ESG), salah satunya adalah Reksa Dana.
“Kriteria dari sisi lingkungan, reksa dana tersebut memperhatikan dampak dari operasional perusahaan terhadap lingkungan. Dari aspek sosial, yang diperhatikan adalah hubungan perusahaan dengan para stakeholders, yaitu karyawan, konsumen, pemasok, dan masyarakat. Sedangkan tata kelola yang baik meliputi manajemen perusahaan yang efektif,” ucap Dimas dalam keterangan resmi di Jakarta, 8 Januari 2024.
Baca juga: Berkat Jurus Ini, BEI Laporkan Investor Pasar Modal Tembus 11,9 juta
Menurutnya, bagi investor yang memiliki kepedulian untuk mengatasi perubahan iklim dan ingin mengambil peran dalam membangun dunia yang lebih baik dan berkelanjutan, berinvestasi di reksa dana ESG tentunya dapat membantu menyelaraskan antara tujuan finansial dengan nilai-nilai pribadinya.
“Kami percaya integrasi analisa ESG akan memberi nilai tambah bagi portofolio untuk mengidentifikasi risiko dan peluang sehingga dapat mendukung kinerja jangka panjang,” imbuhnya.
Selain itu, integrasi analisa ESG dapat mengidentifikasi risiko yang timbul dari perspektif lingkungan, sosial, dan tata kelola terhadap bisnis perusahaan sehingga menjadi faktor pertimbangan dalam keputusan investasi.
Di samping itu, analisa ESG juga dapat mengidentifikasi kapabilitas perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan dunia sehingga keberlanjutan perusahaan tetap terjaga di tengah kondisi dunia yang dinamis.
Baca juga: Begini Upaya BEI Lindungi Investor Ritel dari Perusahaan yang Terancam Delisting
Adapun, data investasi terbaru dari BloombergNEF pada laporan Renewable Energy Investment Tracker menunjukkan investasi baru secara global dalam energi terbarukan melonjak menjadi USD358 miliar dalam enam bulan pertama di 2023, di mana terjadi peningkatan sebesar 22 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
“Oleh karena itu, kami mendukung investor untuk memanfaatkan peluang investasi pada reksa dana ESG sambil membantu mengatasi perubahan iklim global,” ujar Dimas. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More