Jakarta— Eksistensi bank digital di Indonesia terus tumbuh dan menguat di tengah ketatnya persaingan dengan bank konvensional dan jasa keuangan.
Oleh sebab itu, sejumlah strategi diperlukan agar bank digital tidak tenggelam di antaranya banyaknya pemain-pemain besar di industri keuangan.
PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank memasang jurus jitu untuk menjaring potensi pasar yang begitu luas. Salah satunya dengan menawarkan pemberian kredit yang lebih mudah dan kompetitif untuk mendorong pertumbuhan nasabah.
Tidak seperti bank digital lainnya yang secara jor-joran memberikan promo, Amar Bank justru menawarkan pinjaman kepada calon debitur baru.
Nasabah yang dibidik utamanya berasal dari generasi Z dan milenial agar membuka rekening tabungan di bank digital tersebut. Kredit yang diberikan pun lebih mudah dan kompetitif. Calon debitur, diminta untuk mendaftar dan mengajukan pinjaman. Jika memenuhi syarat akan disetujui dan diproses untuk pembukaan rekening.
Baca juga: Amar Bank Kantongi Laba Rp177,9 Miliar di 2023, Melesat 214,5 Persen
Namun, peminjam yang tidak disetujui tetap menjadi nasabah lantaran sudah terlanjur mendaftarkan diri. Berangkat dari strategi itulah Bank Amar menggaet nasabah baru tanpa memberi promo secara jor-joran.
Tujuannya, menarik nasabah dan meningkatkan dana murah (dana pihak ketiga/DPK). Dengan begitu, likuiditas bank dapat menjadi lebih besar di tengah pertumbuhan kredit.
Untuk membangun loyalitas nasabah, solusi yang ditawarkan adalah menghadirkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk membantu nasabah dalam mengelola keuangannya. Melalui teknologi AI, Amar Bank dapat memberikan insight untuk melihat bagaimana mereka spending dan tabungan.
Meski nasabah yang dimiliki bukan tipikal orang yang menabung puluhan hingga ratusan juta, tetapi melalui tabungan yang sedikit dan berkelanjutan itu, didukung bantuan teknologi AI, Bank Amar optimistis bisa menghimpun total DPK hingga Rp300 miliar pada 2024.
Tak heran, Amar Bank sukses meraih penghargaan di ajang bergengsi 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024 yang diselenggarakan di Shangri La Hotel Jakarta Pusat, pada Senin (1/4/2024).
Adapun, di ajang ini Amar Bank meraih penghargaan sebagai The Best/Debit Card Conventional Bank/KBMI 1/Asset Class < Rp10 triliun, The 2nd Best/Conventional Bank/KBMI 1/Asset Class <Rp10 triliun, dan terakhir The 2nd Best/Savings Account Conventional Bank/KBMI 1/ Asset Class < Rp10 triliun.
Emiten berkode saham AMAR ini mencatatkan kinerja keuangan yang cemerlang sepanjang tahun 2023. Perusahaan sukses meraup laba bersih hingga Rp177,9 miliar, atau naik 214,5 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca juga: Laba Amar Bank Melonjak 193 Persen, Ini Catatan Penting dari Tiga Sekuritas
Kinerja tersebut mencerminkan segmen bisnis Amar Bank yang semakin luas dengan segmen kredit digital Tunaiku sebesar Rp1,6 triliun dan segmen kredit lainnya sebesar Rp1 triliun.
Amar Bank berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK), Amar Bank mencatat Current Account and Saving Account (CASA) berkontribusi 27 persen dari total DPK dengan jumlah mencapai Rp189,6 miliar. Sementara pendapatan operasional sebesar Rp1,3 triliun per Desember 2023, dengan peningkatan sebesar 42,8 persen yoy.
Naiknya pendapatan operasional didongkrak oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 40,5 persen yoy dan pertumbuhan pendapatan non-bunga sebesar 48,7 persen yoy. (*) Ranu Arasyki Lubis
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More