Jakarta – Salah satu pemain bank digital di Tanah Air, PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) menutup tahun 2023 dengan kinerja keuangan yang solid. Perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp177,9 miliar, tumbuh 214,5 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Vishal Tulsian, Presiden Direktur PT Bank Amar Indonesia Tbk, mengatakan raihan laba bersih tersebut merupakan sebuah kinerja yang menggambarkan pertumbuhan bisnis yang signifikan di tengah persaingan ketat dalam industri perbankan digital.
“Kinerja tersebut mencerminkan segmen bisnis Amar Bank yang semakin luas dengan segmen kredit digital Tunaiku sebesar Rp1,6 triliun dan segmen kredit lainnya sebesar Rp1 triliun,” ungkapnya dalam keterangan resminya, 2 April 2024.
Baca juga: Kinerja Bank Digital 2023: AlloBank Paling Cuan, Jago Paling Stabil, BNC Paling Amsiong, Seabank Paling Aneh
Lebih jauh dia menjelaskan, Amar Bank juga mencatat pendapatan operasional sebesar Rp1,3 triliun per Desember 2023, dengan peningkatan sebesar 42,8 persen yoy. Peningkatan ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 40,5 persen yoy dan pertumbuhan pendapatan non-bunga sebesar 48,7 persen yoy.
Di sisi lain, Amar Bank berhasil melakukan pengelolaan biaya yang optimal dan tetap menjalankan strategi penyaluran kredit yang lebih prudent sebagai komponen penting pada peningkatan profitabilitas.
“Kami selalu mendukung segmen UMKM yang memberikan kontribusi 53 persen dari total kredit. Peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99 persen dari keseluruhan unit usaha dan berkontribusi terhadap PDB. Ini yang membuat kami tetap memberikan dukungan pada UMKM,” jelasnya.
Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), Amar Bank mencatat Current Accountand Saving Account (CASA) berkontribusi 27 persen dari total DPK dengan jumlah mencapai Rp189,6 miliar.
“Seiring dengan bertambahnya jumlah nasabah, Amar Bank berfokus untuk terus memperkuat posisi CASA dan terus melakukan inovasi teknologi yang akan memudahkan nasabah,” kata Vishal.
David Wirawan, Senior Vice President Finance Amar Bank menyoroti tingkat Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang sehat sebesar 119,2 persen per Desember 2023.
“CAR yang kuat ini dapat menjaga stabilitas system keuangan secara keseluruhan, sekaligus memberi ruang untuk mendorong ekspansi pasar. Kami optimis untuk tahun 2024 dan seterusnya, Amar Bank akan terus meningkatkan volume penyaluran pinjaman yang lebih besar dengan tetap mengedepankan inovasi produk berbasis teknologi,” jelasnya.
Baca juga: Jual Lini Bisnis Ini, Laba Bersih Citi Indonesia 2023 Meroket 81,64 Persen
Memasuki 2024, Amar Bank akan terus menyalurkan kredit produktif, terutama pada pelaku UMKM di Tanah Air yang diyakini akan terus tumbuh. Penyaluran kredit tentunya dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
“Sehingga secara bersamaan tetap menjaga rasio kredit ber masalah atau non-performing loan (NPL) di bawah ambang maksimum yang ditetapkan oleh regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Vishal.
Tak ketinggalan, inovasi teknologi Embedded Banking and Finance merupakan salah satu prioritas Amar Bank ke depannya. (*)
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) beserta seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More