Perbankan

Amar Bank Bidik Potensi Bisnis Industri Perfilman Tanah Air

Jakarta – PT Bank Amar Indonesia Tbk atau AMAR mulai melebarkan cakupan bisnisnya dengan menggarap sektor industri kreatif Indonesia, seperti perfilman.

SVP MSME Bank Amar Joshua Sloane menjelaskan, saat ini masih jarang perbankan merambah potensi bisnis di industri kreatif. Padahal, menurutnya, sektor industri kreatif seperti perfilman punya potensi bisnis menjanjikan dan bisa digarap sektor perbankan.

“Industri kreatif jarang di-touch secara costum dunia perbankan. Selama ini produk dalam industri kreatif hanya pembiayaan saja,” ujar Joshua baru-baru ini di Jakarta.

Baca juga: Amar Bank Berhasil Cetak Laba Rp214,99 Miliar Sepanjang 2024

Produk Sesuai Kebutuhan Industri Kreatif

Kata Joshua, banyak potensi bisnis dari kegiatan industri kreatif. Terutama bagi industri perbankan digital, dengan kelebihan infrastruktur digital dan analitik yang mumpuni bisa membuka opsi produk yang dibutuhkan mereka.

“Aset-aset lainnya (dalam industri kreatif) sebenarnya bisa di-leverage, kolaborasi sama teman-teman industri kreatif. Kita akan membuka opsi dan purpose produk-produk apa yang cocok bagi mereka. Jadi seperti itu strateginya,” tambahnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, dalam industri film terdapat dua kegiatan utama, yakni production dan post-production. Dalam kegiatan tersebut, kata Joshua, ada potensi bisnis yang bisa dieksplore Amar Bank.

“Jadi, di masa produksi, apa saja produk perbankan yang masih bisa kita support. Selain lending, ada cash flow management, pembayaran, hingga vendor manajemennya. Itu kan banyak terjadi ta,” jelasnya.

Baca juga: Begini Jurus Amar Bank Tekan Kredit Macet UMKM

Untuk menggarap potensi bisnis tersebut, Amar Bank berpartisipasi dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) yang akan berlangsung pada 29 November – 1 Desember 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta.

Kemitraan tersebut memberikan kesempatan luas bagi Amar Bank untuk memahami kebutuhan pelaku industri, membuka peluang kolaborasi yang lebih erat, dan pada waktunya menghadirkan solusi keuangan yang tepat dan relevan. 

Sementara, SVP Finance Bank Amar David Wirawan menambahkan, banyak UKM atau SME yang bergerak di industri perfilman Tanah Air. Bagi Amar Bank, JAFF Market ini sebagai entry market untuk melihat produk dan layanan seperti apa yang dibutuhkan mereka.

“Hingga akhir 2024, lebih dari 50 persen penyaluran dana Amar Bank ke sektor SME. Dengan JAFF, kita akan lihat kebutuhan SME di industri film,” jelasnya.

Sepanjang 2024, Amar Bank mencatatkan pertumbuhan positif. Amar Bank mencetak laba bersih Rp214,99 miliar tumbuh 20,8 persen secara tahunan (yoy) dibanding tahun lalu yang sebesar Rp177,97 miliar. (*)


Galih Pratama

Recent Posts

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

26 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

1 hour ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

3 hours ago

Sentimen The Fed Bisa Topang Rupiah, Ini Proyeksi Pergerakannya

Poin Penting Rupiah berpotensi menguat didorong ekspektasi kuat pasar bahwa The Fed akan memangkas suku… Read More

4 hours ago