Jakarta – Lini usaha asuransi jiwa yang berada di bawah entitas Allianz Indonesia yaitu PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mencatatkan pendapatan premi bruto Rp8,82 triliun pada 2015, atau mengalami penurunan sebesar 9,2% dari Rp 9,71 triliun pada 2014. Sementara itu, laba operasional juga mengalami penurunan sebesar 5,5% dari Rp957 miliar pada 2014 menjadi Rp 904 miliar pada 2015.
Joachim Wessling Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis 28 April 2016 mengatakan Allianz Life memiliki tiga jalur distribusi yaitu keagenan, pemasaran melalui bank (bancassurance) dan juga Allianz Health & Corporate Solution (AHCS) yang fokus pada pemenuhan kebutuhan nasabah grup.
Untuk tahun 2015, berturut-turut jalur distribusi keagenan, bancassurance dan AHCS memberikan kontribusi sebesar memberikan kontribusi sebesar 34%, 49% dan 17% terhadap total pendapatan premi bruto. Jalur distribusi keagenan mencatatkan pendapatan premi bruto sebesar Rp2,99 triliun atau lebih besar 10,6% dibandingkan 2014. Sedangkan jalur distribusi AHCS mencatatkan pendapatan premi bruto sebesar Rp1,5 triliun atau lebih besar 15% dibandingkan 2014. Namun demikian, jalur distribusi bancassurance mencatakan penurunan pendapatan premi bruto sebesar 24% dari Rp5,68 triliun pada 2014 menjadi Rp4,32 triliun pada 2015.
Di sisi lain, jumlah tertanggung meningkat sebesar 12% baik dari nasabah segmen korporat maupun individual. Kepercayaan nasabah tersebut tidak lepas dari besarnya komitmen Allianz Life dalam merealisasikan pembayaran klaim dan manfaat kepada nasabahnya yang mencapai total sebesar Rp 5,21 triliun pada 2015.
Selain karena tantangan di pasar akibat perlambatan ekonomi, adanya konsolidasi terhadap beberapa mitra perbankan menurutnya turut memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap penurunan pendapatan premi dari jalur distribusi bancassurance.
“Namun demikian kami terus menerima kepercayaan yang lebih besar dari para nasabah dengan bertumbuhnya dana kelolaan Allianz Life yang mencapai Rp 25,22 trilliun pada 2015. Berkaca pada hal tersebut, kami terus optimis dan berkomitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kualitas produk dan pelayanan sehingga baik nasabah maupun mitra bisnis kami merasakan betul nilai tambah dalam perlindungan asuransi yang dapat kami berikan,” ujar Joachim.(*)
Editor : Apriyani K
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More