Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku, aliran modal asing yang masuk (capital inflow) ke Indonesia cukup deras pasca penurunan suku bunga acuan BI sebesar 25 basis poin (bps) hingga menjadi 5,25%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, selama tahun berjalan (year to date/ytd) hingga 19 September ini aliran modal asing masuk mencapai Rp189,9 triliun. Dana tersebut masuk melalui berbagai instrumen pasar keuangan walau pada instrumen saham masih mengalami aliran modal asing yang keluar (outflow).
“Jadi keliatan ini saham sesuai perkembangan global masih mengalami outflow hingga 19 Septeber Rp1,8 tapi untuk Surat Berharga Negara (SBN) masih inflow Rp1,5 triliun,” jelas Perry di Jakarta, Jumat 20 September 2019.
Lebih rinci lagi Perry menjelaskan, dari total masuknya aliran modal asing sebsar Rp189,9 triliun terbagi dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp130,9 triliun dan melalui pasar saham sebesar Rp56,8 triliun kemudian pasa Obligasi korporasi Rp2,3 triliun.
Dirinya berharap, ke depan aliran modal asing yang masuk tersebut dapat mendorong stabilitas nilai tukar untuk menjaga perekonomian nasional dan akan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More