Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing telah masuk ke Indonesia (capital inflow) pada minggu kedua Oktober 2020 sebesar Rp2,43 triliun
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, sumber terbesar aliran modal asing yang masuk kali ini paling besar berasal dari instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Sementara instrumen saham masih terdapat aliran yang keluar.
“Berdasarkan data transaksi 5 hingga 8 Oktober 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp2,43 triliun,” kata Perry melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 9 Oktober 2020.
Perry menerangkan, angka tersebut terdiri dari aliran modal asing masuk atau beli neto di pasar SBN sebesar Rp4,64 triliun sementara aliran modal keluar atau jual neto di pasar saham sebesar Rp2,21 triliun. Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp170,36 triliun.
Sementara itu, Premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia untuk 5 tahun turun ke 96,07 bps per 8 Oktober 2020 dari 111,7 bps per 2 Oktober 2020.
Dengan perkembangan tersebut BI mencatat nilai tukar Rupiah pagi tadi (9/10) dibuka pada level (bid) Rp14.660 per dolar AS. Sedangkan untuk Yield SBN 10 tahun stabil pada 6,88%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More