Moneter dan Fiskal

Aliran Modal Asing Masuk RI Rp6,43 Triliun di Pekan Kedua Oktober 2025

Poin Penting

  • Modal asing masuk Rp6,43 triliun pada pekan kedua Oktober 2025, didominasi pembelian di pasar SBN dan saham, sementara SRBI mencatat jual neto Rp1,19 triliun.
  • Premi risiko investasi (CDS) Indonesia tenor 5 tahun naik ke 78,37 bps, menandakan peningkatan persepsi risiko pasar.
  • Rupiah melemah tipis di kisaran Rp16.540–Rp16.560 per dolar AS, sedangkan yield SBN 10 tahun turun ke 6,07 persen.

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pada pekan kedua Oktober 2025, aliran modal asing masuk (capital inflow) ke Indonesia mencapai Rp6,43 triliun.

Berdasarkan data transaksi periode 6-9 Oktober 2025, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat melakukan pembelian bersih (beli neto) sebesar Rp6,43 triliun.

Aliran modal asing tersebut masuk ke pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN), sementara Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) justru mencatatkan aliran keluar.

“Terdiri dari beli neto sebesar Rp2,48 triliun di pasar saham dan Rp5,14 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp1,19 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resminya.

Baca juga: Begini Cara OJK Dorong Literasi Keuangan dan Kepercayaan Investor Pasar Modal

Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 78,37 bps per 9 Oktober 2025, dibandingkan dengan 77,22 bps per 3 Oktober 2025.

Dengan demikian, sepanjang 2025, berdasarkan data setelmen hingga 9 Oktober, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp53,45 triliun di pasar saham dan Rp132 triliun di SRBI, serta beli neto Rp26,46 triliun di pasar SBN.

Rupiah Melemah Tipis, Yield SBN 10 Tahun Turun

Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar pada periode 6-10 Oktober 2025. Pada Kamis (9/10), rupiah ditutup di level Rp16.540 per dolar AS dan dibuka di Rp16.560 per dolar AS pada Jumat (10/10).

Baca juga: PHEI Soroti Penerbitan SBN Tahun Depan akan Turun, Ini Penyebabnya

Lalu, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,10 persen pada Kamis (9/10) dan kembali turun ke level 6,07 persen pada Jumat (10/10).

Sementara untuk indeks dolar (DXY) menguat ke level 99,54 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun naik ke level 4.138 persen. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

14 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

15 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

16 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

17 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago