Tiongkok – Alibaba telah mengejutkan pengujung dengan menampilkan dua teknologi baru pada Festival Maker Taobao tahunan kedua yang digelar tahun ini. Perusahaan ini meluncurkan toko kasir eksperimental (smartcafe) yang disebut “Tao Cafe”.
Melalui smartcafe, Alibaba memperkenalkan strategi “ritel baru” menggunakan teknologi big data yang mampu menghubungkan dan mengoptimalkan gerai offline dan toko online untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Bagaimana smartcafe ini bekerja? Pelanggan yang masuk ke Cafe akan dipindai oleh alat yang dapat memindai kode QR pada aplikasi Taobao yang dimiliki pelanggan. Pelanggan kemudian akan dilacak dengan kamera untuk pengenalan wajah.
Setelah melalui pintu kasir, pelanggan secara otomatis akan melakukan pembelian melalui smartphone dan dapat meninggalkan toko dengan belanjaanya. Jadi, toko bisa dibilang tidak membutuhkan petugas kasir.
Alibaba menyebut bahwa teknologi AI dan data telah memungkinkan pelanggan berbelanja di toko offline ini tanpa adanya antrian dikasir.
“Ini bukan tentang Alibaba yang ingin membuka lebih banyak kafe, kita tidak berada dalam bisnis restoran . Ini tentang digitalisasi footprints dari pengunjung ke toko offline, “kata Chris Tung, chief marketing officer Alibaba Group saat memperkenalkan teknologi Smartcafe.
Dia mengatakan, di dunia online, Alibaba selalu dapat mempersonalisasi setiap halaman web berdasarkan minat dan preferensi pengguna berkat data besar. “Ketika Anda membuka aplikasi kami, setiap momen menjadi berbeda” kata Chris.
Chris menambahkan, offline kini sudah tidak lagi menarik, karena banyak ditemukan toko fisik yang sangat mirip dengan tidak ada variasi.
Penjual offline, ujar Chris, dapat memperbaiki diri dengan mengadopsi kemampuan data online untuk menghubungkan identitas pelanggan, dan mengoptimalkan pengalaman berbelanja di dalam toko mereka. “Semakin banyak pengguna yang melihat, semakin baik sistem memahami kepentingan mereka, dan semakin baik itu dapat memberikan lebih banyak pesan yang relevan dan dipersonalisasi untuk mereka – ini adalah siklus yang sehat ” ujarnya.
Teknologi Big Data, membantu penjual memahami kebutuhan pelanggan secara online, sehingga penjual dapat mengalokasikan produk yang dibutuhkan pelanggan di toko offline fisik.
Smartcafe merupakan bisnis masa depan. Pengalaman yang diberikan kepada pelanggan adalah kenyamanan, dan tidak ribet mengeluarkan uang fisik. Pemilik cafe juga lebih efisien karena teknologi ini dapat memotong biaya operasional untuk pelayan, kasir, dan sebagainya. Diperkirakan, biaya pengeluaran kafe tanpa karyawan ini hanya sekitar seperempat dari restoran tradisional.
Teknologi pada smartcafe berhasil menarik perhatian masyarakat. Kabarnya, dalam beberapa tahun ke depan, Jack Ma akan membuka 100.000 gerai kafe tanpa karyawan ini di seluruh Tiongkok.(*)
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More