Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menorehkan capaian positif pada triwulan I/2022 dengan membukukan laba bersih mencapai Rp987,68 miliar atau naik 33,18% secara year on year (YoY). Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan capaian tersebut membuktikan kondisi ekonomi Indonesia semakin pulih dari dampak krisis ekonomi akibat pandemi.
Di sisi lain, kinerja positif BSI itu membuktikan pula literasi dan inklusi perbankan syariah di Tanah Air semakin meningkat dan mendorong kepercayaan masyarakat terhadap BSI. Hery mengungkapkan pihaknya semakin optimistis dengan pertumbuhan kinerja BSI pada 2022. Adapun secara fundamental menurutnya pembiayaan yang sehat dan solid didukung dengan effisiensi biaya serta ekspansi dana murah. Hal itu menjadi kunci kinerja cemerlang BSI pada triwulan I/2022.
“Kinerja positif ini disokong pembiayaan yang tumbuh dan sehat di semua segmen yaitu konsumer, korporasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), gadai emas hingga kartu pembiayaan serta pengembangan ragam dan inovasi digital melalui e-channel BSI. Ini menjadi bukti masyarakat semakin tertarik untuk merasakan layanan perbankan syariah di semua segmen. Pertumbuhan ini pun menjadi suntikan semangat bagi BSI untuk memperluas pasar di tataran global, yaitu di Dubai,” jelas Hery pada keterangannya, Kamis, 26 April 2022.
Pada triwulan I/2022, BSI mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp177,51 triliun atau tumbuh 11,59% secara year on year, dengan komposisi yakni pembiayaan konsumer yang tumbuh 20,73%, pembiayaan mikro tumbuh 22,42% dan gadai emas tumbuh 8,96%. Capaian tersebut didukung pula pembiayaan sehat dengan rasio non performing financing (NPF) net sebesar 0,90%.
Sementara itu, perolehan dana pihak ketiga mencapai Rp238,53 triliun tumbuh sekitar 16,07% secara year on year. Di sisi lain Tabungan BSI secara keseluruhan mencapai Rp100,73 triliun atau tumbuh 15,48%. Sedangkan tabungan yang paling diminati masyarakat adalah Tabungan Wadiah yakni tabungan yang tidak memberikan bagi hasil maupun biaya administrasi bulanan. Dari sisi bank, hal ini memberikan efek positif untuk meningkatkan effisiensi beban bagi hasil.
Kinerja yang solid dan sehat juga ditunjukan dari pertumbuhan aset sebesar 15,73% secara year on year menjadi Rp271,29 triliun. Adapun rasio kecukupan modal atau cash coverage BSI meningkat signifikan menjadi 150,09%. Selain itu, BSI juga terus meningkatkan efektivitas dan effisiensi biaya dengan membaiknya biaya operasional (BOPO) menjadi 75,35%.
“untuk memperkuat kinerja berkelanjutan tahun ini BSI akan fokus ke dalam 9 segmen utama pengembangan ekosistem Islam. Yaitu melalui optimalisasi ekosistem masjid, haji dan umroh, ZISWAF, lembaga pendidikan berbasis islam, industri fesyen dan e-commerce, industri makanan dan minuman, kesehatan, ekspor impor serta wisata halal,” kata Hery.
Keberhasilan menyasar ekosistem ini tercermin dari pertumbuhan zakat perusahaan yang tumbuh 22% secara year on year menjadi Rp33 miliar. Jumlah NOA Lembaga Pendidikan mengalami kenaikan 45% secara year on year serta tumbuhnya ekosistem masjid lebih dari 30.000 NOA.
Dari sisi layanan digital, pengguna BSI Mobile hingga Maret 2022 mencapai 3,77 juta user aktif atau tumbuh 124% secara year on year. Jumlah pengguna yang semakin meningkat diakibatkan perubahan perilaku masyarakat yang mulai beralih ke e-channel BSI Mobile, ATM maupun Internet Banking. Dimana secara keseluruhan lebih dari 96% nasabah sudah mulai digital savvy.
Strategi digitalisasi yang ditempuh BSI mendorong dampak yang sangat positif yakni jumlah transaksi BSI Mobile mencapai 55,11 juta, tumbuh signifikan sekitar 276% secara year on year. Hal ini mendorong pertumbuhaan fee based income menjadi Rp58,94 miliar.
BSI juga serius menghadirkan beyond banking dalam satu genggaman melalui BSI Mobile. Melalui fitur-fitur inovatif yang akan terus dikembangkan. Yakni biometric, transaksi yang lengkap, fitur islami, pelunasan haji dan pembayaran umroh, gadai dan pembiayaan emas serta QRIS. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More