Jakarta — Di era digital ini, pertumbuhan data yang sangat pesat tidak terelakkan lagi. Pertumbuhan data di dalam suatu organisasi bisa menjadi pertanda bertumbuhnya bisnis, dan dapat menjadi dasar untuk analisa bisnis hingga pengambilan keputusan. Namun apakah analisa ini bisa diandalkan keakuratannya?
Pemanfaatan data bisa berdampak signifikan dalam peningkatan performa perusahaan (data-driven performance), tentunya dengan ditunjang solusi yang tepat sehingga memudahkan berbagai sektor industri memasuki era Artificial Intelligence (AI), mulai dari data, governance dan machine learning data science.
“Perusahaanperusahaan harus bersiap memasuki era AI. Secara teknis persiapan itu dimulai dari alur data yang baik,” kata Consulting & Enterprise Business Director, PT Multipolar Technology Tbk Halim Mangunjudo saat membuka seminar bertajuk “Unlock the Value of Your Data in New Ways to Accelerate Your Journey to AI” di Jakarta, Rabu (17/10).
Alur data tersebut dimulai dari pengumpulan data (Collect) yang memudahkan dalam mengumpulkan data yang tersebar di berbagai departemen, kemudian dilakukan Pengaturan data (Organize), dengan melakukan data cleansing dimana data yang dobel atau duplikasi akan disortir dan digabung menjadi satu data yang valid. “Selanjutnya adalah Menganalisa data (Analyze) guna mengolah data-data yang sudah bersih tadi untuk kebutuhan analisa dan pengambilan keputusan penting terkait arah bisnis perusahaan,” imbuh Halim.
Untuk itu, lanjutnya, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menyajikan paket Solusi Smart Analytics dari IBM yang cocok diterapkan antara lain di sektor industri manufaktur, ritel, e-commerce, layanan kesehatan, telekomunikasi, perbankan, asuransi, multifinance, logistik dan pemerintahan.
Solusi Smart Analytics mampu membantu sektor manufaktur untuk memprediksi kapan dibutuhkan perawatan mesin, hasil produksi dan inventori; di sektor ritel bisa digunakan untuk membaca perilaku pelanggan; untuk rumah sakit bisa mendukung diagnosa; di sektor telekomunikasi dan media bisa untuk memprediksi pengalaman dan loyalitas pelanggan.
Solusi Smart Analytics juga berguna di sektor perbankan dan finansial dapat dimanfaatkan untuk memprediksi perilaku nasabah dan dalam memenuhi regulasi /compliance. Tentunya semua ini bisa terwujud jika memiliki data yang ‘bersih’ atau valid, dengan format penginputan data yang konsisten, dan terintegrasi.
“Perkembangan AI saat ini telah mencapai kondisi di mana teknologi AI sudah bisa mempelajari dan memperbaiki dirinya sendiri. AI beberapa tahun ke depan akan lebih aktual dalam mengembangkan diri. Ini semua berkat pengembangan software-nya. IBM mendukung software dan hardware untuk pengembangan AI ini,” sambung Dept Head and Power Storage Presales, Multipolar Technology Lindra Heryadi.
Sementara itu, Analytics Platform Seller IBM Cloud & Solutions Group PT IBM Indonesia Albertus Ivan Darmawan menegaskan, bahwa pengelolaan data menjadi sangat penting bagi perkembagan perusahaan. “Saat ini, kita semua sepakat bahwa data dan pengelolaannya menjadi sangat penting,” kata Ivan Darmawan.
Tantangan pengelolaan data ini pun bisa dipecahkan lewat penerapan Smart Analytics. Penerapan Smart Analytics memberikan kemampuan bagi perusahaan untuk menangani beberapa Hal seperti kapasitas data yang besar, kompleksitas pengolahan data, reporting dan analisa lebih akurat, integrasi data lebih cepat serta tingkat keamanan yang tinggi. (*)
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More