Categories: News UpdatePerbankan

Akulaku Sah Jadi Pemilik Bank Neo

Jakarta – PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui dan mengesahkan PT. Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) sebagai Pemegang saham pengendali. Proses ini dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang pengambilalihan yang diatur dalam POJK No. 41/POJK.03/2019 tentang Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan, Integrasi dan Konversi Bank Umum.

RUPSLB Kedua ini merupakan lanjutan dari rapat sebelumnya pada 20 September 2021 lalu dimana pengesahan Akulaku sebagai pemegang saham pengendali saat itu tertunda karena belum mencapai kuorum. Sebelumnya, per 26 Juli 2021 perseroan telah mendapatkan izin dari OJK dengan nomor SR-16/PB.1/2021 perihal Rencana Pengambilalihan Saham PT Bank Neo Commerce Tbk oleh Akulaku.

Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan dengan pengesahan Akulaku menjadi pemegang saham pengendali di BNC, diharapkan menjadi kolaborasi yang semakin intensif dan erat, serta menjadi sebuah kekuatan tersendiri yang menghadirkan berbagai inovasi berkelanjutan.

Salah satu kolaborasi yang semakin intensif adalah dalam penyaluran dana ke masyarakat. Pengalaman Akulaku dalam sisi lending menjadi nilai tambah bagi BNC sebagai bank digital sejalan dengan upaya BNC untuk memperkuat sisi lending di akhir tahun ini hingga tahun mendatang. Dukungan dari Akulaku ini semakin memperkuat ekosistem digital BNC dan membuat BNC memiliki proposisi yang berbeda dibandingkan dengan pelaku industri lainnya.

“Dalam skala yang lebih besar, kami yakin kolaborasi ini juga akan membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia akan akses perbankan terhadap produk dan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau”ujar Tjandra.

PT Akulaku Silvrr Indonesia merupakan bagian dari Akulaku Group yang menyediakan layanan di bidang e-commerce dan keuangan digital terkemuka di Asia Tenggara yang beroperasi di empat negara besar yakni Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Malaysia. Perusahaan ini menargetkan pasar negara berkembang dengan kelompok konsumen yang kurang terlayani tetapi berkredibilitas dengan pertumbuhan cepat.

Akulaku saat ini menyediakan layanan perbankan digital, kredit konsumen,investasi digital dan broker asuransi kepada pengguna, memenuhi kebutuhan keuangan untuk berbagai pelanggan.

Herryson, Direktur PT Akulaku Silvrr Indonesia mengatakan bahwa investasi di BNC adalah bentuk komitmen perusahaan untuk memperkuat kolaborasi dan kapasitas ekosistem Akulaku dari sisi bank digital. Langkah ini adalah bagian dari rencana bisnis jangka panjang perusahaan untuk semakin meningkatkan pertumbuhan konsumen.

Akulaku berharap peningkatan investasi ini dapat semakin membantu dalam upaya meningkatkan aksesibilitas fasilitas perbankan untuk masyarakat luas serta mendukung percepatan inklusi keuangan di Indonesia.

“Sebagai pemegang saham pengendali, Akulaku akan selalu berkomitmen dalam mendukung usaha BNC terkait penambahan modal dan transformasi digital. Ke depannya kami berharap agar BNC dapat terus memberikan layanan perbankan digital yang dapat diandalkan serta berpartisipasi dalam peningkatan inklusi keuangan Indonesia,” ujar Herryson.

Tjandra menambahkan di tahap awal kolaborasi ini berfokus pada sinergi ekosistem dalam beberapa lini, seperti e-commerce, P2P, dan multifinance yang nantinya dimungkinkan juga memasuki ekosistem tersebut dan menjangkau customer base Akulaku yang berjumlah tujuh juta pengguna.

“Pastinya kami mendapatkan keuntungan integrasi ekosistem antara pengguna Akulaku dan BNC yang dapat mendukung berkembangnya customer base kedua perusahaan”tambahnya.

Selain itu, Akulaku juga berkomitmen untuk mendukung transfer of knowledge dan technology untuk bersama-sama membangun BNC menjadi bank digital yang terkemuka di Indonesia.

Berdasarkan hasil RUSKB, PT Akulaku Silvrr Indonesia menjadi pemegang saham pengendali di Bank Neo Commerce dengan porsi kepemilikan sebesar 24,98%. Kemudian, PT Gozco Capital Indonesia sebesar 16,53%, Yellow Brick Enterprise Ltd sebesar 11,10%, Rockcore Financial Technology Co. Ltd sebesar 6,12% dan masyarakat sebesar 41,27%.(*)

 

Apriyani

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

10 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

11 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago