Ekonomi dan Bisnis

Akuisisi PGN oleh Pertamina Bisa Timbulkan Efek Domino

Jakarta–Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara menjadikan PT Pertamina (Persero) sebagai induk PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk harus dipertimbangkan dengan cermat.

Kalangan analis berpandangan efek negatif dari rencana tersebut sudah terasa cukup besar, jangan sampai ketidakjelasan rencana akuisisi menambah sentimen negarif. Apalagi pasar sudah melihat kinerja Pertamina yang notabene memiliki utang besar.

Market tidak ingin nanti setelah ada sentimen negatif di pasar modal, justru merembet ke sektor lain,” kata Analis Saham dari Indosurya, William Surya Wijaya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

William menjelaskan, sentimen negatif dari pasar modal untuk pertama kalinya muncul sejak isu akuisisi diangkat Kementerian BUMN. Ia mengungkapkan saham PGN anjlok dan kini market cenderung wait and see untuk mengetahui rumor akuisisi tersebut.

“Kita tentunya kan juga tidak mau ada sentimen susulan dan rembetan gejolak ke sektor lain apalagi ke ekonomi kita dengan adanya akuisisi ini,” lanjut dia.

Lebih jauh William meminta kepada Kementerian BUMN untuk mengupas lebih dalam soal aspek positif dari rencana akuisisi tersebut. Hal ini dipandang perlu karena pasar pun akan mengerti apa maksud dan tujuan akuisisi tersebut.

Sementara, Analis Woori Korindo Securities, Reza Priyambada pun mengatakan, niatan Kementerian BUMN untuk mengakuisisi PGN, seharusnya dipikirkan ulang. Karena akan membawa dampak yang buruk untuk PGN yang notabene adalah perusahaan yang telah melantai di bursa efek.

Reza juga mengungkapkan, ditengah perlambatan ekonomi yang seperti sekarang, seharusnya pemerintah tidak hanya memikirkan akuisisi atau holding untuk kepentingan Kementerian BUMN belaka, melainkan harus memikirkan kepentingan korporat yang akan diakuisisi tersebut.

“Karena Pertamina ini kan belum perusahaan terbuka ya, kemudian juga PGN sejauh ini sahamnya baik-baik saja. Kita khawatir, langkah akuisisi ini akan jadi bumerang di pasar modal, sentimen negatif dimana-dimana meskipun dari sektor rillnya mereka bilang ini menguntungkan,” katanya. (*) Dwitya Putra

 

 

Editor: Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

5 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

6 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago