Jakarta – Penyedia jasa keuangan asal Thailand KBank gencar memperluas pangsa pasarnya di Tanah Air. Hal ini menyusul akuisisi KBank pada Desember 2022 terhadap 67,5% saham Bank Maspion.
Di mana, memiliki lebih dari 50 kantor cabang utama dan cabang pembantu di seluruh Indonesia dan total aset sebesar Rp14,956 triliun per Desember 2022.
Kemitraan tersebut menandai Merger and Acquisition (M&A) pertama KBank sebagai bagian dari strategi ekspansi grup di wilayah regional.
Artinya, hal ini akan memungkinkan KBank untuk memperluas jaringan dan menawarkan layanan keuangan kepada lebih banyak pelanggan korporat dan individu di Indonesia, serta turut mendorong peningkatan inklusi keuangan
“Sebagai pemegang saham mayoritas Bank Maspion, kami berkomitmen untuk berkontribusi dan mendorong inklusi keuangan, yang merupakan salah satu faktor kunci yang dibutuhkan untuk kemajuan perekonomian Indonesia, “ kata Wakil Presiden Eksekutif KBank Pattarapong Kanhasuwan, dikutip Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Dahsyat! Kapitalisasi Pasar BCA Nomor Wahid di Asia Tenggara
Lanjutnya, KBank berkomitmen untuk mendukung Bank Maspion menjadi bank terbesar di Jawa Timur dan salah satu dari 20 bank terbesar di Indonesia berdasarkan portofolio pinjaman pada 2027.
Untuk mencapai hal tersebut kata dia, KBank telah menetapkan strategi dengan menargetkan tiga segmen pelanggan Bank Maspion, yaitu usaha besar (korporasi), usaha menengah (komersial) dan pelanggan ritel.
Strategi ini mencakup bertindak sebagai sumber pendanaan utama untuk large local corporates (LLC) dan mendukung investasi asing, memberikan dukungan kepada usaha menengah dengan kemampuan teknologi KBank untuk meningkatkan manajemen keuangan mereka dan memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini dengan layanan perbankan digital seraya meningkatkan pengalaman pelanggan.
“Fokus strategis KBank pada perbankan digital dan solusi yang berpusat pada pelanggan telah memperkuat reputasinya sebagai bank terdepan dan inovatif di kawasan regional, “ tambahnya.
Menurutnya, selama 77 tahun berbisnis, KBank telah membangun jaringan yang luas di kawasan AEC+3 (ASEAN, China, Jepang, dan Korea Selatan) dan bergerak untuk menjadi bank digital pilihan regional dengan memanfaatkan kekuatan utamanya dalam hubungan pelanggan, kemitraan, dan teknologi.
Ekspansi KBank juga didasarkan pada asas keberlanjutan (sustainability). Pada 2020, KBank menjadi bank komersial Thailand pertama dan satu-satunya yang menandatangani UN Principles for Responsible Banking.
Hal tersebut menjadi bukti komitmen KBank terhadap pembangunan berkelanjutan di bidang ekonomi, masyarakat, dan lingkungan sebagai landasan operasinya.
Baca juga: Jadi Bank Devisa, Bank Ina Incar Transaksi Valas USD500 juta
Untuk mendukung pengembangan bisnis yang ramah lingkungan, KBank memberikan lebih banyak ‘Green Loan’ atau Pendanaan Hijau. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia terhadap ekonomi hijau dan ekonomi inklusif, dengan tujuan untuk mencapai emisi net-zero pada 2060.
“Indonesia adalah pasar yang memiliki potensi pertumbuhan keuangan yang sangat menjanjikan. Kami sangat senang menjadi bagian dari upaya Indonesia dalam mencapai inklusi keuangan dengan memperluas keahlian dan jaringan perbankan regional kami yang kuat ke Indonesia,” pungkasnya.
Jakarta – Bank Indoensia (BI) menargetkan volume transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada tahun 2025 akan mencapai… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, merespons keputusan Presiden Prabowo Subianto yang telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP)… Read More
Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) pada hari ini (6/11) mengumumkan akan melakukan… Read More
Jakarta – Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump memenangkan Pemilu Amerika Serikat (AS) 2024.… Read More
Jakarta - Limbah cangkang atau kulit rajungan yang selama ini dianggap tak bernilai kini berpotensi mendatangkan manfaat… Read More
Jakarta – Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengatakan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47… Read More