Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku tetap ingin melakukan akuisisi terhadap dua bank kecil pada tahun ini. Namun demikian, perseroan tampaknya akan lebih teliti dan hati-hati untuk memilih bank kecil mana yang akan diakuisisi.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, sejauh ini pihaknya masih mencari waktu yang tepat untuk mengakuisisi dua bank kecil yang sudah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2017. BCA terus melakukan pencarian bank kecil mana yang mau diakuisisi.
“Ibarat nyari jodohkan gak segampang itu, harus ada bibit, bebet, bobot, jadi ini memang harus memenuhi syarat semua. Seperti memilih pengantin, jadi memang agak lama prosesnya sambil kita searching lihat-lihat juga,” ujarnya, di Jakarta, Senin, 13 Maret 2017
Sampai saat ini, kata dia, BCA masih melihat-lihat calon bank kecil yang akan dipinangnya, mulai dari kualitas hingga profitabilitasnya. Terlebih, kondisi pasar keuangan di 2015 dan 2016 yang saat itu tengah menurun, menjadi acuan tersendiri bagi BCA untuk melihat performa bank kecil.
“Pada 2015-2016 kita lihat secara umum pasar keuangan sedang turun, kalau pasar keuangan turun kenapa kita buru-buru mau ambil bank yang kecil. Kita test dulu bagaimana quality mereka, bagaimana profitability mereka. Sehingga pada saat timing kita masuk, kita sudah tahu bank tersebut,” ucapnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, dalam memilih bank kecil yang akan diakuisisinya, maka perlua kesiapan yang matang dan proses yang panjang. Di mana BCA sebagai peminang harus terlebih dahulu melihat kelemahan dan kelebihan bank tersebut saat pasar keuangan tengah bergejolak.
“Kalau mau melakukan sesuatu yaa harus matang. Contoh, waktu kita mau buka BCA Life itu juga butuh waktu 2-3 tahun. Lalu waktu kita kembangkan BCA Syariah prosesnya juha 2,5 tahun. Memang ini bukan hal yang instan, kemudian harus dicaplok, gak seperti itu juga,” tutupnya. (*)
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More