Ekonomi dan Bisnis

Aksi Tolak Semen dari Luar Rembang Bikin Resah

Jakarta – Masyarakat Kabupaten Rembang yang tergabung dalam Forum Masyarakat Madani Rembang (FMMR) berharap agar hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) mengenai kelayakan pabrik semen di Rembang bersifat obyektif.

KLHS yang merupakan kajian oleh tim dari pemerintah itu diminta untuk bisa menyampaikan kebenaran mengenai polemik pabrik semen di Rembang tanpa ada pengaruh atau intervensi dari pihak mana pun.

Dalam jumpa pers dengan puluhan wartawan di Rembang, kemarin, Koordinator FMMR, Jumali menyatakan, berdasarkan berbagai kajian yang dilakukan oleh pakar ekologi, seharusnya wilayah di Gunem termasuk wilayah yang boleh dilakukan penambangan.

Oleh karena itu, ada beberapa pernyataan yang disuarakan oleh FMMR menjelang diumumkannya hasil KLHS oleh pemerintah. Pernyataan itu antara lain adalah Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih sebagai Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK), bukan merupakan wilayah terlarang untuk segala aktivitas pertambangan.

FMMR juga mengutuk keras upaya-upaya penolakan yang diyakini sebagai tindakan politisasi terhadap proses pembangunan pabrik semen yang dilakukan oleh sekelompok LSM dari luar yang mengatasnamakan warga Rembang.

“Gerakan tolak semen yang dilakukan oleh sekelompok orang yang bukan dari Kabupaten Rembang sudah membuat resah. Kami warga Rembang Percaya bahwa negara tidak akan kalah oleh sekelompok LSM yang anti pembangunan di Rembang,” ungkap Jumali dalam siaran pers yang diterima Infobank di Jakarta, Selasa, 4 April 2017.

Terkait dengan adanya penolakan pabrik semen dari warga luar Rembang, FMMR akan bertindak tegas jika itu dilakukan di Kabupaten Rembang. Bahkan mereka akan mengusir, jika penolak semen dari luar Rembang menggelar demosntrasi di Kabupaten Rembang.

“Kami warga Rembang mendukung PT Semen Indonesia untuk beroperasi di Rembang agar dapat meningkatkan roda perekonomian dan memutus mata rantai kemiskinan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, FMMR juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut wilayah Rembang bukan merupakan bagian dari Pegunungan Kendeng. Pihaknya siap membeberkan data-data dan hasil penelitian yang menunjukan bahawa Rembang bukan wilayah Kendeng. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

50 mins ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

1 hour ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

1 hour ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

2 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

3 hours ago

RUPS PLN Rombak Pengurus, Berikut Direksi dan Komisaris Terbarunya

Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More

4 hours ago