Internasional

Aksi Mogok Massal Pekerja Starbucks Makin Meluas, Ada Apa?

Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal yang dilakukan para karyawannya. Bahkan, aksi pemogokan tersebut semakin meluas ke empat kota lainnya di AS, termasuk New York.

Dilansir Reuters, Senin (23/12), lebih dari 10.000 barista Starbucks melakukan aksi mogok kerja tersebut. Pemogokan sendiri telah berjalan selama lima hari, dimulai pada hari Jumat (20/12).

“Awalnya, dengan menutup kafe Starbucks di Los Angeles, Chicago dan Seattle. Lalu, berlanjut ke lokasi lainnya di New Jersey, New York, Philadelphia dan St. Louis,” kata Serikat Pekerja (Workers United) Starbucks dalam sebuah pernyataan. Namun, tidak disebutkan secara spesifik di kota mana pemogokan itu terjadi.

Baca juga : Imbas Boikot Produk Dugaan Pro Israel, Kapitalisasi Pasar Starbucks Boncos Rp186,38 Triliun

Sementara itu, manajemen Starbucks mengatakan, gangguan akibat pemogokan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap operasionalnya karena hanya segelintir toko di AS yang terkena dampaknya.

“Usulan Workers United menyerukan peningkatan segera dalam upah minimum mitra per jam sebesar 64 persen, dan sebesar 77 persen selama masa kontrak tiga tahun. Ini tidak berkelanjutan,” kata manajemen Starbucks.

Serikat pekerja ini melakukan pemogokan di 10 kota, termasuk Columbus, Ohio, Denver dan Pittsburgh, selama musim liburan sibuk yang mungkin berdampak pada penjualan Natal perusahaan.

Baca juga : Menyerah Diboikot, Starbucks dan H&M Cabut dari Maroko

Diketahui, Starbucks telah mengoperasikan lebih dari 11.000 toko di AS, mempekerjakan sekitar 200.000 pekerja.

Pembicaraan antara Starbucks dan serikat pekerja menemui jalan buntu karena masalah upah, staf dan jadwal yang belum terselesaikan, yang berujung pada pemogokan.

Workers United memperingatkan pada Jumat bahwa pemogokan dapat mencapai “ratusan toko” pada hari Selasa, Malam Natal.

Starbucks memulai negosiasi dengan serikat pekerja pada bulan April. Dikatakan bulan ini pihaknya telah melakukan lebih dari delapan sesi perundingan, yang mana 30 kesepakatan telah dicapai. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hati-Hati Saat Mudik! Pakai Kartu E-Toll Berbeda Bisa Bikin Kantong Jebol

Jakarta – Menjelang musim mudik, pengemudi perlu lebih waspada saat menggunakan e-Toll di jalan tol.… Read More

1 hour ago

Bank DKI Hadirkan Fitur QRIS Tap NFC di JakOne Mobile

Jakarta – Bank DKI terus berkomitmen mendukung program digitalisasi pembayaran Bank Indonesia (BI) dengan menghadirkan… Read More

2 hours ago

KB Bank Kantongi Pendapatan Bunga Bersih Rp909 Miliar, Melejit 49,20 Persen di 2024

Jakarta – PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) terus menunjukkan perbaikan positif dalam upaya… Read More

11 hours ago

Momentum Ramadhan, BSI Berikan Santunan Untuk 4.444 Anak Yatim

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi saat menyampaikan sambutan saat acara… Read More

13 hours ago

Kemenkop dan BNI Dorong Petani Bisa Akses Pembiayaan Formal Melalui Koperasi

Yogyakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) RI terus mendorong petani agar memilik akses ke pembiayaan formal.… Read More

18 hours ago

Tantangan Makin Kompleks, Ini Syarat Agar Industri E-Commerce Terus Tumbuh

Jakarta – Persaingan industri e-commerce semakin ketat. Pelaku bisnis harus beradaptasi dengan melakukan inovasi dan… Read More

18 hours ago