Teknologi

Akselerasi Adopsi AI Butuh Ekosistem dan Kesiapan Infrastruktur

Poin Penting

  • Adopsi AI butuh ekosistem dan kesiapan infrastruktur, karena banyak implementasi gagal akibat kurangnya pemahaman teknologi dan kebutuhan perusahaan.
  • Ingram Micro dan Epsindo menegaskan AI bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan bagi semua industri, didorong oleh big data, IoT, robotik, dan komputasi yang semakin kuat.
  • Tantangan utama ada pada talenta dan keamanan data, termasuk risiko deepfake dan penyalahgunaan teknologi, sehingga kolaborasi dan mitigasi risiko menjadi kunci.

Jakarta — Ingram Micro Indonesia dan PT Epsindo Prima Solusi (Epsindo) mendorong beragam industri memperkuat ekosistem perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan adopsi artificial intelligence (AI).

President Director Ingram Micro Indonesia, Mulia Dewi Karnadi, menyampaikan bahwa perkembangan AI sudah tidak lagi bersifat futuristik. AI sudah menjadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat.

“AI itu sudah menjadi bagian gaya hidup. Kalau kita tidak mau mengambil perubahan dari teknologi dan mengadopsinya, tentu akhirnya kita akan tertinggal juga,” ungkap Dewi dalam acara Ingram Micro Innovation Day (IMID), di Jakarta, Selasa, 9 Desember 2025.

Menurutnya, implementasi AI sering kali gagal karena perusahaan tidak memahami kesiapan teknologi serta kebutuhan infrastrukturnya. Kolaborasi juga menjadi integral untuk mendorong adopsi AI.

Sebagai distributor teknologi, Dewi mengungkap peran Ingram Micro untuk membangun ekosistem yang memungkinkan para penyedia solusi, mitra bisnis, dan korporasi mengadopsi AI dengan aman dan optimal.

“Tidak semua orang mau investasi di equipment atau infrastructure AI yang segitu besar. Nah, dalam hal ini, kami sebagai distributor bisa membantu bagaimana supaya business partner kami bisa melakukan yang terbaik, sesuai dengan apa yang dibutuhkan,” tuturnya.

Baca juga: OJK: Teknologi AI Bantu Industri Pindar Tekan Risiko Kredit Macet

Setali dua uang President Director & CEO Epsindo, Rene Indiarto Widjaja, menegaskan bahwa AI saat ini bukan lagi teknologi pilihan. Kehadiran AI seharusnya dianggap menjadi keniscayaan bagi seluruh industri dalam negeri.

Rene menilai bahwa lonjakan pemanfaatan AI didorong oleh kemajuan big data, robotik, IoT, hingga kemampuan komputasi yang semakin kuat. Menurutnya, AI kini menjadi pendorong utama Revolusi Industri 4.0 dan bahkan dinilai memiliki dampak transformasi yang lebih besar dibandingkan internet atau listrik.

Baca juga: Studi IBM: Adopsi Teknologi AI di RI Terkendala Infrastruktur, Keamanan Data, dan Talenta

“AI mengubah banyak hal. Dan sampai dikatakan (kalau) AI itu lebih dahsyat daripada kehadiran internet, atau bahkan penggunaan listrik. Karena, AI mengubah kehidupan kita dengan luar biasa,” katanya.

Menurutnya, bahwa tantangan terbesar adopsi AI di Indonesia terletak pada dua aspek: talenta dan infrastruktur. Namun, ia juga mengingatkan bahwa perkembangan AI yang cepat harus diiringi mitigasi risiko, terutama terkait keamanan data, pemanfaatan deepfake, dan penyalahgunaan teknologi. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Strategi Menkop Ferry Tingkatkan Kesejahteraan Desa Lewat Kopdes Merah Putih

Poin Penting Kopdes Merah Putih percepat hilirisasi dan efisiensi rantai pasok, sehingga nilai tambah kembali… Read More

6 hours ago

Ekonom INDEF Ungkap Strategi Hadapi Ketidakpastian Global

Poin Penting Pelaku usaha diminta perlu lebih agile dan menerapkan GRC untuk menghadapi ketidakpastian global… Read More

7 hours ago

DFI Nusantara Bukukan Pendapatan Rp3,51 Triliun di Kuartal III 2025, Tumbuh 4 Persen

Poin Penting DFI Nusantara mencatat pendapatan Rp3,51 triliun (tumbuh 4 persen) dan kenaikan laba operasi… Read More

7 hours ago

Ketahanan Industri Asuransi dan Peluang Pertumbuhan 2026

Poin Penting Industri asuransi tetap tangguh dengan total aset Rp1.181,21 triliun per September 2025, didukung… Read More

8 hours ago

ACPI dan Bank Kalbar Berkolaborasi Hadirkan Perlindungan Aset Nasabah

Poin Penting ACPI dan Bank Kalbar menjalin kerja sama strategis untuk menyediakan produk Asuransi Kebakaran… Read More

8 hours ago

Ini Bocoran Kebijakan Baru DHE yang Akan Dimonopoli Bank Himbara

Poin Penting Revisi PP No. 8/2025 mewajibkan seluruh Devisa Hasil Ekspor (DHE) ditempatkan hanya di… Read More

9 hours ago