Jakarta – Penerbitan sukuk negara-negara islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) diprediksi akan mengalami penurunan dari US$162 miliar di tahun 2019 menjadi US$100 miliar di tahun 2020.
Prediksi ini merupakan hasil kajian dalam buku “Impacts of the Covid-19 Outbreak on Islamic Finance in the OIC Countries” yang menyajikan analisis data, tanggapan dan solusi dari dampak COVID-19 pada keuangan syariah di 12 negara OKI yaitu Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Oman, Pakistan, Saudi Arabia, Turki, dan Uni Emirat Arab.
Selain itu, Direktur Bidang Pendidikan dan Riset Keuangan Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat mengatakan dalam buku ini disimpulkan berdasarkan proyeksi pertumbuhan PDB terakhir yang disesuaikan untuk tahun 2020, pertumbuhan perekonomian negara-negara OKI juga akan mengalami penurunan, dengan proyeksi penurunan terbesar di Turki, Malaysia, dan Oman.
Meski demikian diantara 12 negara OKI Indonesia dan Bangladesh dianggap masih bisa mencatatkan pertumbuhan PDB yang positif. Sedangkan untuk tiga negara yaitu Turki, Malaysia dan Oman akan mengalami perlambatan pertumbuhan PDB terbesar.
“Pertumbuhan positif Indonesia disebabkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kuat. Selain itu Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup bagus diantara negara OKI yang lain bahkan sebelum pandemi Covid-19,” ujar Emir dalam konfrensi pers peluncuran buku “Impacts of The Covid-19 Outbreak on Islamic Finance In The OIC Countries” yang dilakukan secara online pada 4 Juni 2020.
Kemudian dari pasar ekuitas hasil kajian dalam buku tersebut menyimpulkan di 11 negara yang memiliki indeks syariah , bursa efek Indonesia, Bahrain dan Bangladesh dianggap bursa efek yang cukup baik kinerjanya selama 5 bulan terakhir. Di satu sisi, Berdasarkan data S&P Global BMI, selama Q1 2020, ekuitas global turun 22,3%.
Sebagai informasi, Buku “Impacts of the Covid-19 Outbreak on Islamic Finance in the OIC Countries” merupakan hasil kerja sama antara Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bekerja sama dengan DinarStandard dan Salaam Gateaway yang diluncurkan pada Jumat, 22 Mei 2020. (*)
Buku ini merupakan kontribusi nyata KNEKS dalam memperkaya khazanah pengetahuan mengenai dampak pandemi Covid19 terhadap keuangan Syariah, serta solusi dan rekomendasi yang ditawarkan di berbagai negara yang mewakili 87% aset keuangan syariah di seluruh dunia. (*) Dicky F Maulana
Editor: Rezkiana Np
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More
Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More
Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More