Cirebon–Pertumbuhan asuransi syariah akhir tahun ini ditargetkan masih akan membukukan pertumbuhan di kisaran 20%-30%. Demikian dingkapkan oleh Adi Permana, Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Jumat, 16 Oktober 2015.
Adi mengakui memang ada dampak dari menurunnya daya beli masyarakat terhadap asuransi, namun, pengaruhnya tidak signifikan. “Sekarang masyarakat sudah mulai teredukasi” terangnya.
Tak jauh berbeda dengan asuransi konvensional, pertumbuhan asuransi jiwa syariah masih akan didorong oleh asuransi unit link. Sementara di asuransi umum kesehatan di-drive oleh asuransi kendaraan bermotor dan asuransi properti.
Dalam lima tahun terakhir, Adi mengungkapkan pertumbuhan asuransi syariah masih cukup stabil. Sebelumnya pertumbuhan asuransi syariah berada di kisaran 30%. Dan tahun ini akan sedikit terkoreksi di kisaran 20% hingga 30% (*) Apriyani Kurniasih
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More