Moneter dan Fiskal

Akhir Tahun, Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Diprediksi 6,0-6,4%

Jakarta – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta memperkirakan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta hingga akhir 2018 akan berada pada kisaran 6,0-6,4 persen yang akan ditopang oleh kuatnya permintaan domestik baik konsumsi maupun investasi.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta Trisno Nugroho dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018 mengatakan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang cukup baik pada tahun 2018 juga diprediksi akan meningkat di tahun 2019.

“Pertumbuhan ekonomi untuk keseluruhan tahun 2018 diprakirakan terjaga pada kisaran 6,0-6,4 persen, dengan digerakkan oleh konsumsi, dan ditopang oleh investasi serta ekspor,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, sejalan dengan terus berlangsungnya pembangunan infrastruktur transportasi di Jakarta, ditambah dengan prospek positif ekspor kendaraan bermotor, kinerja positif pertumbuhan DKI Jakarta dipercaya masih akan berlanjut hingga tahun 2019.

Kinerja ekonomi yang membaik pada triwulan III 2018 mengindikasikan momentum pertumbuhan ekonomi yang masih terjaga. Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan III 2018 mencapai 6,41 persen (yoy), lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan nasional yang sebesar 5,17 persen  (yoy).

Menurutnya, relatif tingginya pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta terutama ditopang oleh pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto atau investasi, yang diantaranya disumbang oleh pembangunan infrastruktur transportasi, seperti MRT dan LRT.

“Penyelenggaraan Asian Games juga memberikan dorongan tambahan terhadap kinerja ekonomi yang solid pada triwulan III 2018,” ucapnya.

Sementara dari sisi stabilitas harga nasional, inflasi yang rendah sekitar 3,2 persen pada tahun 2018, akan tetap terkendali sesuai dengan sasaran yakni pada level 3,5 persen plus minus 1 persen pada tahun 2019,  dan karenanya mendukung daya beli masyarakat.

Untuk Provinsi DKI Jakarta, semakin efektifnya program pengendalian harga pangan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jakarta beserta Pemerintah, turut berperan dalam menjaga inflasi melalui stabilitas harga pangan, dan terkendalinya ekspektasi masyarakat.

Hingga bulan November 2018, laju inflasi di DKI Jakarta tercatat sebesar 2,66 persen year to date (ytd). “Atas dasar ini, kami memprakirakan inflasi di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2018 hingga 2019 akan sejalan dengan sasaran inflasi nasional,” tutup Trisno. (*)

 

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Komunitas Otomotif Apresiasi Satgas Nataru Pertamina Tekan Angka Kecelakaan

Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More

1 hour ago

LPEI Dorong Komoditas Gula Aren Pandeglang Mendunia, Begini Upaya yang Dilakukan

Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More

1 hour ago

Mejeng di Big Bang Festival, Karcher Unjuk Teknologi Pembersih Canggih

Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More

3 hours ago

Dorong Literasi Keuangan, Bank Mandiri Kenalkan Produk Perbankan ke 93.000 Pelajar

Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More

5 hours ago

Target Penyaluran KUR 2025 Naik jadi Rp300 Triliun

Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More

8 hours ago

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More

9 hours ago