News Update

AJB Bumiputera 1912 di Mata Orang Asing

Oleh Diding S Anwar, Ketua Komite Tetap Pembiayaan Infrastruktur Bidang Konstruksi dan Infrastruktur KADIN, Direktur Utama Jasa Raharja 2007-2012 dan Direktur Utama Jamkrindo 2012-2017

Berdasarkan ICMIF (International Cooperative and Mutual Insurance Federation) ada 5.100 Perusahaan Asuransi yang berbentuk Usaha Bersama (Mutual) dan Koperasi di 77 Negara di Dunia, sebaran di Benua Eropa 2.870 Perusahaan, Amerika 1.900 Perusahaan, sisanya Perusahaan tersebar di Asia, Oceania dan Afrika.

AJB Bumiputera 1912 adalah satu-satunya Usaha Bersama / mutual yang ada di Indonesia.

AJB Bumiputera 1912 didirikan 3 (tiga) Tokoh Goeroe yang juga Pengurus Pergerakan Boedi Oetomo.
Tujuannya pendirian AJB Bumiputera 1912 guna membantu kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam mengatasi keprihatinan.

Usaha bersama ini khas masyarakat Indonesia yang berbudaya gotong royongg dan kekeluargaan. Secara legacy usaha bersama, gotong royong dan kekeluargaan, diatur dalam pasal 33 UUD 1945.

AJB Bumiputera 1912 sebagai perusahaan berbentuk Usaha Bersama / Mutual, pemiliknya adalah Pemegang Polis atau Pempol, yang punya dua posisi kedudukan sekaligus yakni sebagai Nasabah dan sebagai Anggota atau Pemilik Perusahaan.

Sesungguhnya apa yang dimaksud Pemegang Polis mempunyai dua posisi kedudukan sekaligus.

Pertama kapasitas Pempol sebagai Nasabah dengan membeli Produk Asuransi yang dibuktikan dengan Polis.
Pembayaran premi yang dilakukan Pempol selaku Nasabah ke Perusahaan, maka Pempol memperoleh manfaat dengan mendapatkan perlindungan jiwa dari produk yang dipilih beserta seluruh benefit yang ditawarkan.

Kedua, dengan Polis yang dimiliki, Pempol juga sebagai anggota yaitu Pemilik Perusahaan. Inilah uniknya dengan membeli produk di perusahaan Mutual atau Usaha Bersama, maka seluruh Pempol otomatis menjadi anggota atau Pemilik Perusahaan, karena tidak ada Pemegang Saham mayoritas, yang ada sistem perwakilan yang direpresentasikan oleh Rapat Umum Anggota (RUA), di masing-masing Daerah Pemilihan (Dapil).

Namun bagi saya sebagai “orang asing” yang awam terhadap AJB Bumiputera 1912, selain Pempol, pada hakekatnya seluruh komponen bangsa Indonesia termasuk Pemerintah Indonesia, mempunyai sikap rasa memiliki AJB Bumiputera 1912 seperti halnya rasa memiliki terhadap Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang merupakan kebanggaan milik bangsa Indonesia. Dan bisa dibilang kalau AJB Bumiputera 1912 merupakan heritage Industri Asuransi di Indonesia.

Luar biasa karya pengabdian yang sangat besar dari tiga Tokoh Guru pendiri AJB Bumiputera 1912 dan pejuang pergerakan Boedi Oetomo bagi bangsa Indonesia ini, tentunya wajib dan harus dijaga serta dipelihara oleh generasi penerus secara berkesinambungan. Tugas karya pengabdian selanjutnya, mungkin tidak sesulit, sebesar dan seberat penggagas atau pendiri AJB Bumiputera 1912.

Karya pengabdian penerus, mungkin kecil saja yaitu melestarikan dan mengembangkan amanah untuk menjaga dan memelihara AJB Bumiputera 1912 sebagai warisan agar terus eksis dan tidak punah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sungguh benar-benar Pahlawan tanpa tanda jasa tiga Tokoh Guru inisiator dan pendiri AJB Bumiputera 1912, sekaligus Tokoh Pengurus Pergerakan Perjuangan Boedi Oetomo.

Penerus adalah pemegang amanah untuk menjaga, memelihara serta mengembangkan hingga AJB Bumiputera 1912 terus eksis dan tetap berkontribusi mensejahterakan seluruh masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ingat penerus, jangan mengklaim sebagai pahlawan pejuang bagi AJB Bumiputera 1912.

Mengabdilah demi amanah.
Apabila saat ini AJB Bumiputera 1912 ibarat sedang sakit keras, bukanlah karena bentuk badan Usaha Bersama, mari perhatikan dengan seksama, mohon maaf tidak sedikit BUMN, Perusahaan berbentuk PT Swasta Nasional Besar, yang sakit parah, bahkan ada yang telah wassalam meninggal dengan keadaan tidak tenang.

Sakit apakah gerangan yang diderita AJB Bumiputera 1912, semoga dapat didiagnosis dengan cermat dan teliti sehingga dokter spesialis dapat memberikan resep dan obat serta vitamin yang tepat untuk kesembuhan dan kesinambungan kehidupan pasien.

Orang asing yang awam seperti saya lagi bertanya sama rumput yang bergoyang, apakah gerangan penyebab sakitnya?
Semoga cepat sembuh, dan terus mengabdi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Mejeng di Big Bang Festival, Karcher Unjuk Teknologi Pembersih Canggih

Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More

2 hours ago

Dorong Literasi Keuangan, Bank Mandiri Kenalkan Produk Perbankan ke 93.000 Pelajar

Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More

4 hours ago

Target Penyaluran KUR 2025 Naik jadi Rp300 Triliun

Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More

7 hours ago

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More

8 hours ago

Pengamat Optimis Pertamina Mampu Wujudkan Swasembada Energi

Jakarta - Pengamat Ekonomi Bisnis Acuviarta Kartabi menyatakan optimisme kinerja PT Pertamina (Persero) yang tidak… Read More

9 hours ago

Bank Banten Optimistis Tutup 2024 dengan Kinerja Positif

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk atau Bank Banten optimistis menutup 2024… Read More

10 hours ago