Ajaib Kripto Prediksi Bitocin Tembus ke Level USD100.000 di Akhir November

Jakarta – Bitcoin (BTC) kembali menjadi sorotan pasar keuangan global. Ini dikarenakan harga Bitcoin hampir mendekati angka psikologisnya di posisi USD100.000 pekan lalu sebelum akhirnya mengalami penurunan awal pekan ini. 

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha mengatakan bahwa, Bitcoin (BTC) mengalami penurunan dari level tertingginya atau all-time high (ATH) di angka USD99.588 yang tercatat pada Jumat pekan sebelumnya (22/11), lalu menurun dekati posisi USD93.000 pada Senin (25/11).

“Pada Selasa (26/11) pukul 10.00 WIB, BTC diperdagangkan di kisaran USD94.250, dengan indikasi rebound dari level USD93.000 dan potensi menguji kembali angka USD96.000 hingga ATH di USD99.588. Namun, jika BTC gagal bertahan di atas USD93.000, ada potensi koreksi menuju MA-20 dan support di USD88.750,” ucap Panji dalam risetnya di Jakarta, 26 November 2024.

Baca juga: OJK Bakal Terbitkan 3 Aturan Baru Pasar Modal di Akhir 2024, Ini Bocorannya

Di sisi lain, Panji juga menyebut, terdapat beberapa hal yang berasal dari data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada pekan ini yang akan memainkan peran penting dalam pergerakan pasar kripto, antara lain:

  1. Risalah Rapat FOMC (26 November 2024)

    Risalah rapat Federal Reserve (Fed) pada November akan memberikan wawasan tentang pandangan bank sentral terhadap kondisi ekonomi dan potensi kebijakan moneter ke depan. Investor akan mencermati sinyal mengenai kemungkinan penurunan lebih lanjut pada suku bunga.
  2. Data Klaim Pengangguran Awal (27 November 2024)

    Angka klaim pengangguran akan menjadi indikator kekuatan pasar tenaga kerja AS. Jika data ini lebih baik dari ekspektasi, aset berisiko seperti kripto bisa mendapatkan dorongan positif.
  3. Data Inflasi PCE (27 November 2024)

    Sebagai indikator inflasi utama yang digunakan Fed, data PCE akan memberikan gambaran tentang arah kebijakan moneter. Jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan, pelemahan dolar AS dapat mendorong permintaan terhadap Bitcoin yang sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi.
Baca juga: Bibit dan Jago Ajak Curhat Keuangan untuk Tingkatkan Kesadaran Berinvestasi

Menurutnya momentum bullish ini membuka peluang besar bagi Bitcoin untuk mencetak rekor harga baru, jika sentimen institusional tetap kuat dan data ekonomi mendukung. Sehingga kemungkinan Bitcoin menembus USD100.000 semakin besar.

“Namun, investor perlu tetap waspada terhadap fluktuasi harga yang bisa terjadi saat Bitcoin mendekati level psikologis yang signifikan ini,” tutupnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

4 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

5 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

5 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

17 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

19 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

20 hours ago