Nasional

Airlangga Sebut Pendanaan JETP Naik ke USD21,4 M untuk Percepat Energi Bersih

Poin Penting

  • Pendanaan JETP untuk Indonesia meningkat dari USD20 miliar menjadi USD21,4 miliar, menunjukkan kepercayaan internasional terhadap proyek energi terbarukan.
  • Dari total dana, USD11,4 miliar berasal dari pendanaan publik melalui IPG, USD10 miliar dari kemitraan keuangan swasta GFANZ, dan USD3,1 miliar telah berhasil dimobilisasi.
  • JETP mendukung sejumlah proyek prioritas seperti Green Energy Corridor Sulawesi, pengembangan geothermal di Sumatra, dan proyek waste to energy sebagai bagian dari target 70 gigawatt energi bersih hingga 2034.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memberikan perkembangan terbaru mengenai program pendanaan internasional untuk Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia.

Ia menyebut, dana yang dikucurkan untuk Indonesia melonjak dari sebelumnya sebesar USD20 miliar, kini bertambah menjadi USD21,4 miliar.

“Komitmen kembali JETP, ini sudah disiapkan dana untuk Indonesia, komitmennya USD20 miliar dan sekarang sudah meningkat menjadi USD21,4 miliar,” kata Airlangga di Jakarta, Jumat 5 Desember 2025.

Baca juga : Airlangga Jamin Pendanaan JETP Tetap Lanjut Meski AS Cabut

Menurut Airlanga, dari total tersebut, sekitar USD11,4 miliar berasal dari pendanaan publik International Partners Group (IPG), sementara USD 10 miliar lainnya disediakan oleh kemitraan keuangan swasta GFANZ. 

Kenaikan komitmen pendanaan ini, sebut dia, mencerminkan kepercayaan internasional terhadap proyek energi terbarukan di Indonesia.

Adapun dari dari total dana yang dijanjikan tersebut, sebanyak USD3,1 miliar telah berhasil dimobilisasi, sedangkan USD5,5 miliar lainnya masih dalam proses negosiasi untuk masuk ke proyek-proyek konkret JETP.

Ia menambahkan, selain pendanaan, sejumlah negara mitra juga menyumbang dukungan teknis. MisalnyaInya, Inggris dan Irlandia telah menyerahkan Just Framework yang memuat strategi penguatan ketahanan ekonomi dan inklusivitas dalam proses transisi energi.

Proyek-Proyek Prioritas JETP

Selain itu, sejumlah proyek yang dikerjakan melalui skema JETP, meliputi Green Energy Corridor Sulawesi (GECS), program dedieselisasi, pengembangan panas bumi (geothermal) di Sumatra, hingga proyek waste to energy.

Baca juga: Laporan CPI: Transisi Energi Berkeadilan Harus Sesuai Realitas Sosial Ekonomi Lokal

Airlangga menegaskan, JETP menjadi pilar penting bagi transformasi energi nasional, sejalan dengan target pembangunan 70 gigawatt energi bersih hingga 2034.

“Jadi ini adalah proyek commitment yang besar. Karena itu dengan ketersediaan dana sebesar 21,4 bilion dolar AS adalah sebuah dana yang besar dan itu tergantung kepada Indonesia dan lintas kementerian untuk mengakselerasikan,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

IHSG Ditutup Menguat ke Posisi 8.646 pada Akhir Perdagangan 2025

Poin Penting IHSG ditutup naik tipis di akhir perdagangan 2025 pada level 8.646,93 (+0,03 persen)… Read More

1 hour ago

Diam-diam Ada yang Borong Saham J Trust Bank Jelang Tutup 2025

Poin Penting Empat direksi J Trust Bank kompak menambah kepemilikan saham BCIC pada 29 Desember… Read More

3 hours ago

IHSG Cetak 24 Kali Rekor Tertinggi Sepanjang 2025

Poin Penting Sepanjang 2025, IHSG 24 kali menyentuh rekor tertinggi dan sempat mencapai ATH di… Read More

3 hours ago

Purbaya Tambah DAU Rp7,66 Triliun untuk THR dan Gaji ke-13 Guru ASN Daerah

Poin Penting Pemerintah menambah alokasi DAU sebesar Rp7,66 triliun untuk pembayaran THR dan gaji ke-13… Read More

3 hours ago

IHSG Menguat 22,1 Persen Sepanjang 2025, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.810 Triliun

Poin Penting IHSG naik 22,1 persen ytd ke level 8.644,26 dan kapitalisasi pasar tumbuh 28,16… Read More

3 hours ago

BNI Siapkan Relaksasi Kredit untuk Debitur Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting BNI menyiapkan relaksasi kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan… Read More

6 hours ago