Moneter dan Fiskal

Airlangga Pamer Hasil Quick Count Pemilu 2024 di Depan 33 Dubes OECD

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto pamer soal hasil quick count atau hitung cepat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di depan 33 duta besar (dubes) negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Dia mengatakan pertemuan bersama anggota OECD ini dilaksanakan setelah peristiwa penting bagi Indonesia. Di mana Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dengan 205 juta pemilih dari pemilu yang menjadi salah satu tingkat partisipasi pemilih tertinggi di antara anggota OECD.

“Indonesia sudah menunjukkan hasilnya, lewat sebuah yang kita sebut quick count, yang belum pernah terjadi di negara lain, dan masyarakat Indonesia percaya akan hal itu, jadi menurut saya itu adalah hasil bersejarah dari proses terbesar lainnya,” ujar Airlangga dalam pertemuan OECD, Rabu, 28 Februari 2024.

Baca juga: Menko Airlangga Bertemu Petinggi Bank Dunia, Bahas Apa Saja?

Airlangga pun menyebutkan bahwa pemilu nasional yang diselenggarakan pada Februari ini, menunjukkan demokrasi di Indonesia semakin matang, dinamis dan beragam.

“Dan khususnya, para pemilih yang didukung oleh pemerintahan baru menjanjikan stabilitas dan kemakmuran,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia menyampaikan intensi untuk bergabung dalam keanggotaan OECD melalui surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo, Dewan OECD telah memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia.

Keputusan tersebut mengikuti penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members.

Baca juga: Program Makan Siang Gratis Bakal Telan APBN Rp450 Triliun? Ini Kata Airlangga

Keputusan untuk membuka diskusi aksesi juga menjadi kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara Mitra Utama OECD sejak 2007 lalu.

Sebagai forum yang menekankan pentingnya kolaborasi dan menyusun standar global, OECD sendiri hingga kini telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya melahirkan kebijakan nasional yang progresif dan globally accepted. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

PP Hapus Tagih Diteken Presiden Prabowo, Jumlahnya Capai Rp8,7 Triliun

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More

2 mins ago

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

7 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

7 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

9 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

11 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

11 hours ago