Nasional

Airlangga Optimistis Ekonomi Syariah RI Duduki Peringkat Satu Secara Global di 2026

Poin Penting

  • Airlangga optimistis Indonesia dapat menjadi negara dengan ekosistem ekonomi syariah terbaik dunia pada 2026, naik dari peringkat ketiga saat ini
  • Indonesia unggul di sektor modest fashion, pariwisata ramah muslim, serta industri farmasi dan kosmetika halal, dengan nilai pasar besar mencapai ratusan miliar dolar AS
  • Penguatan literasi keuangan syariah, digitalisasi SIHALAL, dan pengembangan kawasan industri halal menjadi fokus untuk mempercepat pencapaian target tersebut.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan optimismenya bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan ekosistem ekonomi syariah terbaik di dunia pada tahun depan.

Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy Report, Indonesia kini menempati peringkat ketiga dunia, di bawah Malaysia dan Arab Saudi.

“Kalau kita terus dorong syariah compliance, maka dalam waktu tidak lama dari nomor tiga kita bisa menyalip ke nomor satu,” tegas Airlangga dalam acara pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta, Rabu (8/10).

Baca juga: Airlangga Dorong Optimalisasi Bullion Bank untuk Perkuat Ekonomi Syariah

Ia bahkan menantang Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo untuk mewujudkannya.

“Nanti kita dengar Gubernur Bank Indonesia tahun depan deklarasi nomor satu,” ucapnya.

Airlangga menilai, kekuatan utama Indonesia terletak pada sektor modest fashion, pariwisata ramah muslim, serta industri farmasi dan kosmetika halal.

Di sektor pakaian muslim, misalnya, kebutuhan pasar mencapai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp289 triliun, sementara industri makanan dan minuman halal mencapai 109 miliar dolar AS.

“Indonesia adalah satu-satunya negara yang menjalankan sistem halal full compliance. Di negara lain yang diumumkan adalah yang tidak halal, sedangkan di Indonesia justru halal yang wajib,” ujarnya.

Baca juga: Airlangga: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Ekonomi RI Termasuk Tertinggi di G20

Untuk mencapai target itu, pemerintah akan memperkuat literasi keuangan syariah melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusi (DNKI), mempercepat digitalisasi sistem SIHALAL, serta mendorong tumbuhnya empat kawasan industri halal di Jababeka, Cikarang, Serang, Sidoarjo, dan Bintan.

“Ekonomi syariah bukan hanya tentang halal dan haram, tetapi jalan menuju pembangunan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan. Mari kita jadikan ekonomi syariah motor penggerak menuju visi Indonesia Emas 2045,” tutup Airlangga. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

11 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

12 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

13 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

14 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

23 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago