Moneter dan Fiskal

Airlangga Blak-blakan Soal Potensi RI Masuk Jurang Resesi

Jakarta – Menteri Koorinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan potensi Indonesia masuk ke jurang resesi terendah dibandingkan dengan hampir semua negara.

Airlangga mengatakan dari berbagai survei probabilitas resesi Indonesia menduduki posisi yang terendah di dunia yakni hanya 1,5 persen, berdasarkan data Bloomberg per 13 Mei 2024.

Dia merinci, negara dengan probabilitas resesi terbesar adalah German sebesar 60 persen dan Italia 55 persen. Kemudian disusul oleh United Kingdom (UK) dan South Africa sebesar 40 persen.

Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal I 2024, Sri Mulyani: Mampu Turunkan Pengangguran

Lalu, Australia 32,5 persen, Amerika Serikat (AS) 30 persen, Thailand  30 persen, Prancis 22,5 persen, Rusia 17,5 persen, Mexico 15 persen, Korea Selatan 15 persen, China 12,5 persen, Saudi Arabia 10 persen, Malaysia 5 persen dan terakhir Indonesia 1,5 persen.

“Dengan terjadinya berbagai ketidakpastiannegara kita akan mengalami resesi, dari berbagai survei probabilitas resesi kita salah satu terendah di dunia dibandingkan negara lain. Bahkan Eropa Zone itu 40 persen, Thailand 30 persen tapi Indonesia 1,5 persen,” ujar Airlangga dalam Rakernas Percepatan dan Pra Evaluasi PSN Selasa, 14 Mei 2024.

Airlangga menjelaskan probabilitas resesi yang sangat rendah tersebut didukung oleh indikator makro Indonesia yang baik. Misalnya saja dari sisi inflasi, di negara seperti Rusia inflasinya tercatat 7,7 persen, Afrika Selatan 5,3 persen, India 4,9 persen, Vietnam 4,4 persen, Filipina 3,8 persen, Brasil 3,7 persen, Australia 3,6 persen. AS 3,5 persen dan UK 3,2 persen. Sementara inflasi Indonesia hanya di 3 persen. 

Baca juga: BI Pede Ekonomi Kuartal II 2024 Tumbuh di Atas 5 Persen, Ini Pendorongnya

Selain itu, pertumbuhan ekonomi RI juga positif. Kuartal I 2024 ekonomi Indonesia 5,11 persen, salah satu tinggi di ASEAN dan negara G-20.

“Kalau kita lihat dari sisi manufaktur PMI (Purchasing Manufaktur Indonesia) kita juga relatif tinggi di 52,9, itu jauh di atas beberapa negara lain termasuk Amerika, Korea Selatan, Inggris bahkan juga di atas Jepang,” ungkapnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

5 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

7 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

7 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

9 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

15 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

16 hours ago