News Update

AINAKI: Bank Masih Enggan Kucurkan Dana Untuk Industri Animasi

Solo – Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia (AINAKI) mengeluhkan industri perbankan yang masih belum tertarik mengucurkan dananya untuk berinvestasi di bidang kekayaan intelektual/ Intellectual Property (IP) dalam industri animasi dan kreatif.

Padahal, menurut Ketua Ainaki Ardian Elkana, berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta menyebutkan bahwa hak cipta dapat dijadikan sebagai jaminan fidusia, sehingga bisa dijadikan agunan oleh perbankan.

Dia mengungkapkan, akses pendanaan dari lembaga keuangan sangat dibutuhkan dalam industri animasi dan kreatif khususnya investasi IP di sektor perfilman. Sebagai informasi, kebutuhan IP sendiri untuk film yang big grade sekitar US$3,2 juta.

“Saat saya ke bank, mereka itu lebih service saja. Kami nggak butuh pendanaan sercive karena kami sudah tahu semua berapa pendanaannya, yang kami butuhkan adalah saat kami harus berinvestasi di IP,” ujarnya di Solo, Jawa Tengah, Rabu malam, 13 Desember 2017.

Menurutnya, saat ini tak ada satu pun lembaga keuangan formal yang memberikan akses permodalan di IP. “Jadi yang baru ada private equity, angel investor, atau dari kocek sendiri. Tapi kalau kami harapkan IP investment dari lembaga formal, perbankan sorry to say masih 0 (nol),” katanya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa peluang investasi IP cukuplah besar, apalagi kalau sudah ada jaminan dari luar negeri. Oleh karena itu, ke depannya diharapkan industri perbankan dapat melirik peluang investasi IP di industri animasi dan kreatif.

“Kita ingin Investment loan minimal suku bunga 5-7 persen make sense lah kita masih berani. Tapi perbankan bilangnya menunggu aturan teknis dari OJK dan BI supaya mereka bisa menggunakan itu untuk jaminan,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

3 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

3 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

5 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

5 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

7 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

7 hours ago