Jakarta – Kecerdasan buatan (AI) kini memainkan peran penting dalam mengubah cara para profesional bekerja di dunia desain, termasuk arsitektur dan pemodelan 3D yang mampu mempercepat proses desain, meningkatkan akurasi, serta mempermudah visualisasi.
Benny Dewanto, Managing Director PT Piranti Nusantara Teknologi (Piranusa), perusahaan penyedia berbagai software termasuk SketchUp, menjelaskan AI menjadi alat bantu strategis dalam menghadapi tantangan industri yang semakin dinamis.
“Perkembangan teknologi desain semakin maju sesuai dengan kebutuhan para profesional. SketchUp, sebagai salah satu software desain 3D yang banyak digunakan di berbagai sektor, kini menghadirkan fitur-fitur berbasis AI seperti Autoshape dan Generate Anything,” ujarnya dalam seminar bertajuk “SketchUp 2025: New Feature & AI in SketchUp” pada Rabu, 11 Juni 2025 di Artotel Thamrin Jakarta.
Baca juga: Percepat Bisnis Proses, Sektor-Sektor Ini Disarankan Gunakan Agentic AI
Dengan adanya fitur AI, kata Benny, SketchUp menjadi alat yang powerfull untuk dapat menghemat waktu dan meningkatkan kreativitas bagi para designer.
“Kehadiran AI memungkinkan pengguna menciptakan model hanya dari input teks atau sketsa sederhana. Sehingga menghemat waktu sekaligus mendorong eksplorasi desain lebih luas,” tambahnya.
Benny menambahkan seminar “SketchUp 2025: New Feature & AI in SketchUp” ini menunjukkan komitmen Piranusa sebagai authorized partner SketchUp di Indonesia dalam memberikan solusi bagi para profesional di bidang arsitektur, teknik sipil, interior design maupun industri terkait lainnya.
Salah satu pembicara dalam seminar tersebut, Kiki Richardus Susilobroto, Technical Manager AEC, ACA Pacific Indonesia, mengatakan SketchUp 2025 bukan hanya soal modeling yang lebih cepat. Tapi juga bagaimana AI membantu desainer berpikir lebih strategi, mulai dari ide awal hingga visualisasi akhir.
“Di seminar ini, kami ingin menunjukkan bagaimana fitur-fitur baru seperti Autoshape dan Generate Anything bisa langsung diterapkan untuk mempercepat proses desain tanpa mengurangi kualitas,” ujar Kiki.
Di kesempatan yang sama, Derrick Chong, ASEAN Lead, SketchUp menambahkan SketchUp juga mendorong kolaborasi lintas disiplin melalui pendekatan Connected Construction.
Baca juga: Studi IBM: Adopsi Teknologi AI di RI Terkendala Infrastruktur, Keamanan Data, dan Talenta
“Industri AEC sedang bergerak menuju era yang lebih terkoneksi. SketchUp memfasilitasi transisi ini dengan solusi yang memungkinkan semua tim, dari desainer hingga kontraktor, bekerja dalam satu alur kerja digital yang efisien dan fleksibel,” ungkapnya.
Sementara, Ar. Novriansyah Yakub, IAI, Principal Architect, Atelier Riri menilai pendekatan teknologi ini pun dirasakan langsung oleh para arsitek dalam praktik profesional mereka.
“Arsitektur kontemporer menuntut kecepatan dan fleksibilitas dalam proses desain. Kehadiran fitur AI di SketchUp 2025 menjadi jembatan antara ide kreatif dan realisasi teknis, sebuah langkah penting yang membantu kami mengeksplorasi ruang, bentuk, dan konsep secara lebih dinamis,” ujarnya.(*)