Ilustrasi: Teknologi AI. (Foto: istimewa)
Poin Penting
Jakarta — Teknologi kecerdasan buatan (AI) kian matang di sektor jasa keuangan. Laporan terbaru Cloudera bersama Finextra Research menunjukkan bahwa penerapan AI hybrid kini menjadi strategi utama bagi banyak lembaga keuangan global. Sebanyak 91 persen responden menilai pendekatan ini sangat bernilai bagi bisnis mereka.
Laporan tersebut melibatkan 155 eksekutif dan pemimpin industri jasa keuangan di seluruh dunia. Hasilnya, 62 persen organisasi telah menggunakan model AI hybrid—yakni kombinasi antara public cloud, pusat data (data center), dan edge untuk menerapkan AI di mana pun data berada.
Pendekatan tersebut dianggap krusial untuk mengelola sistem lama, meningkatkan skala, sekaligus memenuhi kebutuhan komputasi yang besar untuk pelatihan dan penerapan model AI.
“Strategi hybrid yang memungkinkan data diakses di mana pun sudah bukan pilihan lagi, melainkan keharusan. Namun, infrastruktur saja tidak cukup,” ujar Adrien Chenallier, Global Director AI Solutions for Financial Services Cloudera, seperti dikutip, Kamis, 13 November 2025.
Baca juga: Survei Nutanix: 97 Persen Lembaga Keuangan Masih Hadapi Tantangan Adopsi GenAI
“Untuk benar-benar menjembatani kesenjangan implementasi, perusahaan keuangan membutuhkan platform data dan AI yang terpadu agar tata kelola dan keamanan tetap konsisten di semua lingkungan. Ini satu-satunya cara untuk membangun kepercayaan, mengelola risiko, dan mempercepat adopsi AI dalam skala besar,” lanjutnya.
Meski adopsi AI semakin luas, laporan ini menemukan masih ada kesenjangan implementasi. Di mana, sebanyak 97 persen organisasi jasa keuangan mengaku menghadapi kendala data silos yang menghambat pengembangan model AI secara efektif. Keamanan data juga disebut sebagai hambatan terbesar dalam mencapai integrasi penuh.
Hampir separuh perusahaan atau sebesar 48 persen telah melampaui tahap eksperimen awal, namun belum sepenuhnya mengintegrasikan AI dalam operasi bisnis inti mereka. Kondisi ini membuat mereka tertinggal dari 26 persen perusahaan yang sudah mengadopsi AI sepenuhnya di seluruh lini bisnis.
Sementara itu, temuan utama Laporan Finextra–Cloudera menunjukkan bahwa penerapan AI hybrid kini semakin dominan, dengan 62 persen perusahaan keuangan telah mengadopsi pendekatan tersebut.
Baca juga: Inti Corpora Teknologi Beberkan Tantangan Transformasi Digital Perbankan RI
Teknologi AI juga makin strategis, di mana 97 persen organisasi kini memiliki setidaknya satu use case AI atau machine learning yang aktif. Seiring meningkatnya penerapan hybrid, 84 persen responden menilai tata kelola data dan keamanan terpadu di seluruh lingkungan menjadi aspek yang sangat krusial. Selain itu, 25 persen perusahaan menempatkan keamanan sebagai faktor utama dalam memilih vendor platform AI.
Menurut Gary Wright, Managing Director Finextra Research, AI hanya bisa memberikan potensi penuhnya bila kedaulatan data, privasi, dan kepercayaan bisa dijamin.
“Keberhasilan AI tidak hanya bergantung pada skala investasi, tetapi juga keputusan strategis mengenai infrastruktur, kemitraan vendor, dan tata kelola data yang kuat,” ujarnya, seperti dikutip, Kamis, 13 November 2025. (*) Ayu Utami
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More