Categories: News UpdatePerbankan

Ahli di Pasar UMKM, BPR Siap Terlibat Langsung di Program PEN

Yogyakarta – Industri bank perkreditan rakyat (BPR) dan BPRS tetap tumbuh meski dalam situasi yang tidak mudah karena pandemi COVID-19. Buktinya, bisa dilihat data kinerja keuangan industri ini.

Dari sisi kredit saja misalnya, berdasarkan data Biro Riset Info bank (birI), hingga Juni 2021, total kredit industri BPR tercatat Rp113,82 triliun atau meningkat 3,04% secara tahunan. Torehan ini lebih baik ketimbang kredit bank umum yang tumbuh 0,48% pada periode yang sama.

Menurut Joko Suyanto, Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), kondisi demikian mencerminkan bahwa BPR dan BPRS memahami kondisi market sekaligus masyarakat tetap trust kepada rural bank.

“Jadi ada dua sisi. Satu, BPR ini sangat melihat dan memahami kondisi pasar.
Kedua kepercayaan masyakat masih tumbuh meski dalam kondisi pandemi,” katanya, dalam seminar nasional (hybrid) “Mendorong BPR dalam Penyelamatan UMKM” yang diselenggarakan Infobank di Yogyakarta, Rabu (29/9), sebagai rangkain acara Infobank BPR Awards 2021.

Joko mengungkapkan, industri BPR dan BPRS siap terlibat lebih dalam dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan pemerintah, terutama yang terkait dengan UMKM. Seperti diketahui, UMKM merupakan sektor usaha yang punya kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Kemudian, BPR dan BPRS sangat ahli dalam melayani nasabah UMKM.

“UMKM ini sektor yang menjaga roda perekonomian nasional. Kita harus pastikan kelangsungan bisnis UMKM ke tatanan kenormalan baru. Penguatan UMKM dalam pembangunan ekonomi sangat strategis. Jadi, penguatan UMKM harus menjadi agenda bagi perbankan. Dan industri BPR dan BPRS bersama Perbarindo siap berkontribusi dalam penguatan UMKM di Indonesia, ” jelas Joko.

Menurut Joko, keterlibatan BPR dan BPRS dalam program PEN, sekurangnya bisa dilakukan dengan cara. Pertama, melalui penempatan dana pemerintah. Di industri BPR dan BPRS tercatat ada 15 juta nasabah. Basis nasabah ini bisa optimalkan untuk program pemerintah, baik bantuan sosial maupun bantuan modal kerja.

Kedua, keterlibatan lebih dalam BPR dan BPRS dalam pengelolaan dana desa. “Program PEN ini sangat baik. Membangkitkan masyarakat dan perekonomian,” pungkas Joko. (*) Ari Nugroho

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Duh! Marak Anak Muda Nunggak Paylater hingga Sulit Akses KPR dan Dapat Kerja, Ini Pesan OJK

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa… Read More

2 hours ago

Bibit Edukasi Publik Soal Pasar Modal Lewat Art Jakarta 2024

Jakarta - PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit.id) ikut berpartisipasi dalam Art Jakarta 2024 yang diadakan… Read More

15 hours ago

Jadi Official Banking, Bank Saqu Hadirkan Beragam Hiburan dengan Edukasi Keuangan di Synchronize Festival 2024

Jakarta - Bank Saqu, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta menegaskan komitmen untuk… Read More

15 hours ago

Prudential Syariah Luncurkan PRUCritical Amanah, Intip Tiga Manfaat Utamanya

Jakarta – PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) meluncurkan produk teranyar yakni PRUCritical Amanah. Asuransi… Read More

16 hours ago

Portal Aksesi OECD Jadi Fondasi untuk Penerapan Birokrasi Berstandar Internasional

Jakarta - Pemerintah mempercepat upaya Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development… Read More

18 hours ago

8 Perusahaan Asuransi Berada dalam Pengawasan Khusus OJK

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan hingga akhir September 2024 masih terdapat delapan perusahaan… Read More

19 hours ago