Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (BNI) berhasil membuat lompatan kinerja pada 2021 yang pada saat bersamaan harga sahamnya terus meningkat. Dalam acara CEO’s Sharing yang diadakan Infobank Media Group pada 7 April 2022, Royke Tumilaar selaku Direktur Utama BNI mengungkapkan rahasia di balik pencapaian kinerja BNI.
“Biasa saja tidak ada yang khusus, tapi kami mempunyai management ring yang cukup solid untuk melakukan perubahan organisasi ini,” ujarnya.
Menurut catatan Infobank, Kementerian BUMN beberapa kali merombak jajaran pengurus pada 2020 untuk memperkuat manajement BNI. Royke yang masih memimpin Bank Mandiri sejak menggantikan Kartika Wirjoatmodjo pada Desember 2019 kemudian ditunjuk untuk memimpin BNI pada September 2020.
Sebelumnya, Agus Martowardojo lebih dulu diundang Kementerian BUMN untuk menjadi Komisaris Utama BNI pada Februari 2020. Kepada Infobank, Agus mengatakan bahwa BNI adalah salah satu bank BUMN yang berkinerja baik dengan pertumbuhan kredit yang selalu di atas rata-rata pertumbuhan industri.
“Tetapi ketika tumbuh mungkin aspek manajemen risikonya tidak terjaga dengan baik, sehingga pada saat yang bersamaan meskipun NPL-nya kurang lebih sama tetapi loan at risk meningkat dan itu tidak didukung dengan pembentukan CKPN yang kuat,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Agus yang memimpin Bank Mandiri pada 2005-2010 ini mengingatkan pentingnya bank menjalankan manajemen risiko yang baik dan bank harus memperlihatkan kinerja keuangan yang konsisten dan berkelanjutan. “Bank yang tampil secara konsisten dan berkelanjutan harus disiplin dalam menerapkan risk management, membangun cadangan dan menjaga kualitas aset,” imbuh mantan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ini.
Sejalan dengan kebijakan yang dilakukan manajemen, BNI pun berhasil memperlihatkan kuda-kuda dan kinerja keuangan yang semakin kokoh. Menurut Mucharom, sekretaris perusahaan BNI, CKPN BNI yang pada awal 2020 hanya Rp8,4 triliun kemudian ditambah menjadi Rp22 triliun dan menguat lagi menjadi Rp44,22 triliun pada 2021.
Dengan kuda-kuda yang kuat dan kualitas aset yang membaik ditambah kemampuan BNI mencatat pertumbuhan dari sisi pendapatan dan laba, sehingga membuat nasabah maupun investor makin percaya dengan prospek BNI. Perbaikan kualitas kredit dengan penanganan yang efektif telah membuat cost of credit membaik menjadi 3,3%.
Peningkatan aset BNI pada 2021 dihasilkan oleh pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3% menjadi Rp582,44 triliun dan laba yang meroket 232,% menjadi Rp10,89 triliun. Semua segmen kredit yang menghasilkan pendapatan bunga di BNI tumbuh positif seperti business banking yang naik 4,5% menjadi Rp482,4 triliun, segmen korporasi swasta yang naik 7,6% menjadi Rp180,4 triliun, large commercial yang naik 10,4% menjadi Rp40,9 triliun, segmen kecil yang naik 12,9% menjadi Rp95,8 triliun, kredit payroll yang naik 18,3% menjadi Rp35,8 triliun, KPR yang naik 7,7% menjadi Rp49,6 triliun. (*) Karnoto Mohamad
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More