Jakarta – PT Tunas Ridean Tbk (TURI) atau Tunas Group optimis bisnis otomotif akan membaik pada 2023. Perseroan pun agresif melakukan ekspansi dan menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/ capex) sebesar Rp867 miliar pada 2023. Jumlah tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan dibandingkan proyeksi full year 2022 yang dianggarkan sebesar Rp678 miliar.
“Komposisi belanja modal dialokasikan untuk kendaraan sewa 60%, sisanya untuk investasi di sisi bisnis otomotif, seperti pembangunan showroom baru dan renovasi. Capex akan dipenuhi dari cashflow internal dan pinjaman bank. Untuk pinjaman bank biasanya kami utamanyak untuk investasi kendaraan sewa,” terang Ester Tanudjaja, Direktur Tunas Ridean saat Public Expose yang digelar, Rabu, 7 Desember 2022.
Ester menerangkan, ekspansi perseroan tentu sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya pasar otomotif. Menyambut 2023, Tunas Ridean tetap optimis meski ada bayangan potensi terjadi resesi. Optimisme Tunas Ridean juga tentunya sudah memperhitungkan tantangan yang mungkin harus dihadapi, seperti ancaman resesi global dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
“Seiring membaiknya pasar otomotif, secara garis besar perseroan akan agresif ke depan,” tegas Ester.
Direktur PT Tunas Ridean Tbk, Nugraha Indra Permadi menambahkan, paling tidak ada dua alasan yang membuat perseroan optimis menyambut 2023. Pertama, density kepemilikan kendaraan di Indonesia masih cukup rendah. Kedua, masyarakat Indonesia membutuhkan kendaraan untuk menunjang mobilitas. Maka meski ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian, seperti naiknya inflasi dan tingkat suku bunga, TURI menyakini pasar otomotif akan membaik ke depannya.
“Kami masih sangat yakin dengan density yang masih rendah dan kebutuhan mobilitas, minat pembelian kendaraan masih baik. Kami masih optimis. rasanya target 2023 kami akan capai juga,” ujarnya.
Lepas dari itu, sepanjang sembilan pertama 2022, perseroan mencatatkan performa bisnis yang solid. Pendapatan bersih grup tumbuh 35% year on year (yoy), atau menjadi Rp11,7 triliun. Sedangkan laba mengalami kenaikan 100%, menjadi Rp730,7 miliar. Kenaikan perolehan laba disokong pertumbuhan laba dari bisnis otomotif yang melonjak 61% menjadi Rp448,0 miliar, yang didorong kenaikan penjualan. Tunas Ridean membukukan kenaikan penjualan mobil hingga 21%, atau menjadi 31.695 unit. Sedangkan segmen roda rua mengalami koreksi 1% menjadi 155.677 unit.
Kemudian, kontribusi bisnis rental terhadap laba perseroan juga meningkat signifikan, yakni sebesar Rp32,0 miliar. Hal ini dikarenakan peningkatan unit dalam kontrak dan keuntungan dari pelepasan atau penjualan armada per unit yang lebih tinggi. Saat ini, perseroan memiliki armada rental sebanyak 8.877 unit.
Kenaikan laba TURI juga disokong perusahaan asosiasi yang 49% sahamnya dimiliki perseroan, yakni Mandiri Tunas Finance, yang memberikan kontribusi laba sebesar RP250,8 miliar. (*) Ari Astriawan
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ekonomi inklusif melalui ajang Wirausaha… Read More
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan sambutan saat acara Insight… Read More
Jakarta – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan bahwa tren menabung masyarakat menurun pada November 2024. Hal ini… Read More
Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digencarkan pemerintah untuk meningkatkan asupan nutrisi anak… Read More
Jakarta – Kasus penganiayaan anak bos toko roti terhadap seorang karyawati kini tengah viral dan… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mengumumkan Djohan Emir Setijoso telah mundur dari… Read More