Perbankan

Agar Lebih Kompetitif, OJK Dorong Perbankan Syariah Konsolidasi

Bandung – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong pengembangan perbankan syariah di Indonesia. Selain Bank Syariah Indonesia (BSI) OJK berharap muncul bank-bank syariah lainnya dengan size yang lebih besar, sehingga industri perbankan syariah menjadi lebih kompetitif.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae mengatakan, pertumbuhan industri perbankan syariah sangat lambat jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Oleh sebab itu, OJK akan terus mendorong konsolidasi bank syariah.

“Dalam konteks pengembangan bank syariah ke depan, kita ingin melihat bank syariah itu bisa lebih kompetitif. Kalau saya lebih sekarang, ada Bank Syariah Indonesia (BSI). Which is good, saya adalah salah satu orang yang sangat senang BSI terbentuk. Size itu penting untuk perbankan syariah. Kan tidak sehat juga kalau ada “paus” dalam sistem kita, sedangkan yang lain-lainnya itu kakap, atau teri bahkan. Ini tidak bagus. Kompetisinya juga tidak sehat. Artinya kalau ada bank size-nya segede BSI, yang harus kita upayakan adalah muncul lagi bank yang seukuran itu. Bank syariah milik swasta misalnya, 2 atau 3 bank syariah dengan ukuran yang sama,” papar Dian dalam focus group discussion yang digelar di Bandung, Sabtu, 24 September 2022.

Dian juga menyoroti persoalan-persoalan yang kerap dihadapi bank syariah selama ini, seperti kualitas debitur yang kurang bagus, kualitas asetnya pun otomotasi menjadi rendah. Ke depan, OJK akan mendorong dan melakukan upaya-upaya sistematis dan lebih mendasar untuk mencari jalan keluar atas tantangan yang menghambat pertumbuhan bank syariah. Konsolidasi antar unit usaha syariah (UUS) yang ada juga sangat mungkin akan dilakukan.

“Kami akan memastikan bahwa bank syariah itu akan semakin kompetitif dan pendekatan-pendekatannya jauh lebih rasional. Misalnya orang mau taruh dana di bank syariah, tentu mereka tanya benefitnya apa. Jadi itu yang akan kita bantu Kalau tidak kompetitif, tetap orang tidak mau kan,” ujarnya. (*) Ari Astriawan

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

4 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

4 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

5 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

17 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

18 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

19 hours ago