Jakarta – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) terus mendorong eksistensi industri fintech lending Tanah Air di pasar global. Teranyar, delegasi delegasi fintech lending Indonesia ikut berpartisipasi dalam Hong Kong Fintech Week 2024.
Ajang yang berlangsung 28-29 Oktober 2024 tersebut, dihadiri oleh 29 delegasi negara, serta lebih dari 90 perwakilan asosiasi dan representasi negara perwakilan.
Melalui showcase booth yang menarik di paviliun negara delegasi, delegasi Indonesia tidak hanya memamerkan pertumbuhan pesat industri fintech lending di Tanah Air, tetapi juga menyoroti potensi besar yang masih dapat digali.
Baca juga: Fintech Batumbu Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi, Ini Susunan Terbarunya
Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Entjik S. Djafar mengungkapkan, partisipasi industri AFPI di Hong Kong Fintech Week merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi fintech lending Indonesia di pasar global.
“Kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki ekosistem fintech yang sangat dinamis dan inovatif,” ujar Entjik dikutip 29 Oktober 2024.
Salah satu daya tarik utama yang ditawarkan fintech lending Indonesia adalah inovasi yang terus dikembangkan. Fintech lending mampu menjangkau masyarakat di daerah-daerah yang sebelumnya sulit mengakses layanan keuangan konvensional.
Proses pengajuan pinjaman pun lebih cepat dan mudah, karena fintech lending dilengkapi algoritma credit scoring yang efisien untuk menilai kelayakan kredit seseorang, sehingga keputusan pemberian pinjaman dapat dilakukan secara lebih objektif dan cepat.
Fintech lending menerapkan sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data pribadi nasabah. Dengan mengadopsi keunggulan teknologi sebagai fitur utama, fintech lending terus berinovasi untuk mengembangkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, seperti pinjaman untuk UMKM, pinjaman untuk pendidikan, dan sebagainya.
Baca juga: AFPI Perkuat Kolaborasi Jaga Perlindungan Data Pribadi di Industri Fintech
Kehadiran fintech lending memberikan dampak positif di Indonesia, membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, memberikan akses pendanaan yang lebih mudah bagi UMKM, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
Dengan populasi yang besar dan penetrasi internet yang terus meningkat, Indonesia memiliki potensi pasar fintech lending yang sangat besar. Tercatat per Agustus 2024, fintech lending telah menyalurkan Rp950,8 triliun kepada 135,29 juta borrower di Indonesia.
“Keberhasilan fintech lending Indonesia di Hong Kong Fintech Week 2024 menjadi momentum bagi industri untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan bisnis,” tutup Entjik. (*)
Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More
Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More
Jakarta – Kapal Anchor Handling Tug and Supply (AHTS) Harrier milik Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE… Read More
Bangkok – Indonesia dianggap sebagai pasar yang menarik bagi banyak investor, khususnya di kawasan Asia… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mendukung program pembangunan 3 juta rumah Presiden Prabowo Subianto yang… Read More
Padang - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengapresiasi kinerja Koperasi Konsumen Keluarga Besar (KSUKB)… Read More