Market Update

AFPI: Industri Pindar Berperan Penting Dorong Inklusi Keuangan Nasional

Poin Penting

  • AFPI menegaskan peran strategis industri Pindar dalam memperluas akses keuangan bagi masyarakat unbanked dan underserved melalui inovasi teknologi.
  • Selama BIK 2025, tercatat 720 ribu akun fintech lending baru dan lebih dari 10 juta peserta edukasi keuangan, menunjukkan peningkatan literasi dan inklusi nasional.
  • Pembiayaan Pindar tumbuh 25,06 persen yoy mencapai Rp83,5 triliun, dengan total 158,37 juta entitas penerima pinjaman atau 55,6 persen dari populasi Indonesia.

Jakarta – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menegaskan bahwa industri Pinjaman Daring (Pindar) memegang peran penting dalam memperluas inklusi keuangan di Tanah Air.

Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar, mengatakan peran Pindar diharapkan mampu menjangkau masyarakat yang belum terlayani oleh lembaga jasa keuangan konvensional.

“Pindar menjangkau masyarakat unbanked dan underserved dengan memanfaatkan inovasi teknologi,” ujar Entjik dalam keterangannya dikutip Jumat, 31 Oktober 2025.

“Kami terus meningkatkan kemampuan dalam menilai kelayakan kredit pengguna agar lebih banyak masyarakat yang terlayani oleh platform Pindar. Hal ini sesuai dengan target inklusi keuangan nasional,” sambung Entjik.

Baca juga: Ketua AFPI Tegaskan Penetapan Bunga Pindar Sesuai Instruksi OJK, Bukan Kesepakatan

AFPI pun, lanjutnya, turut berpartisipasi dalam Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang digelar rutin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai bagian dari upaya mendorong indeks inklusi keuangan nasional mencapai 91 persen pada 2025 dan 98 persen pada 2045.

Perluasan Akses dan Literasi Melalui FinExpo 2025

Sementara itu, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat AFPI, Kuseryansyah, mengungkapkan bahwa partisipasi AFPI dalam BIK dan FinExpo 2025 menjadi bukti nyata kontribusi industri fintech lending terhadap peningkatan literasi keuangan masyarakat.

“Melalui FinExpo 2025, AFPI ingin menunjukkan bahwa Pindar bukan sekadar alternatif pembiayaan, tapi bagian integral dari ekosistem inklusi keuangan nasional. Kami terus memperluas akses, memperkuat literasi, dan memastikan layanan yang aman serta beretika bagi masyarakat,” kata Kuseryansyah.

Baca juga: Sidang Lanjutan Dugaan Kartel Pindar: KPPU Minta Keterangan Mekanisme Penetapan Bunga AFPI

Adapun, selama BIK 2025, AFPI bersama para penyelenggara fintech lending menghadirkan berbagai inisiatif pembiayaan produktif yang berdampak nyata, mulai dari dukungan bagi UMKM, sektor pertanian, pendidikan, hingga layanan keuangan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

720 Ribu Akun Baru dan Pertumbuhan Pembiayaan 25 Persen

Secara keseluruhan, pelaksanaan BIK 2025 berhasil menyelenggarakan 5.182 kegiatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia dengan 10.874.634 peserta edukasi keuangan atau meningkat 67,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk sektor Pindar, tercatat 720.000 akun fintech lending baru dibuka selama periode BIK 2025. Hal ini diharapkan semakin memperluas akses pembiayaan masyarakat.

OJK mencatat, pembiayaan Pindar pada Juni 2025 tumbuh 25,06 persen (yoy) hingga mencapai Rp83,5 triliun. Akumulasi jumlah rekening penerima pinjaman mencapai 158,37 juta entitas, setara 55,6 persen dari populasi Indonesia. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

5 mins ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

8 mins ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

1 hour ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

3 hours ago