Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI), Entjik S. Djafar. (Foto: Khoirifa)
Poin Penting
Jakarta – Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menegaskan bahwa industri Pinjaman Daring (Pindar) memegang peran penting dalam memperluas inklusi keuangan di Tanah Air.
Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar, mengatakan peran Pindar diharapkan mampu menjangkau masyarakat yang belum terlayani oleh lembaga jasa keuangan konvensional.
“Pindar menjangkau masyarakat unbanked dan underserved dengan memanfaatkan inovasi teknologi,” ujar Entjik dalam keterangannya dikutip Jumat, 31 Oktober 2025.
“Kami terus meningkatkan kemampuan dalam menilai kelayakan kredit pengguna agar lebih banyak masyarakat yang terlayani oleh platform Pindar. Hal ini sesuai dengan target inklusi keuangan nasional,” sambung Entjik.
Baca juga: Ketua AFPI Tegaskan Penetapan Bunga Pindar Sesuai Instruksi OJK, Bukan Kesepakatan
AFPI pun, lanjutnya, turut berpartisipasi dalam Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 yang digelar rutin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai bagian dari upaya mendorong indeks inklusi keuangan nasional mencapai 91 persen pada 2025 dan 98 persen pada 2045.
Sementara itu, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat AFPI, Kuseryansyah, mengungkapkan bahwa partisipasi AFPI dalam BIK dan FinExpo 2025 menjadi bukti nyata kontribusi industri fintech lending terhadap peningkatan literasi keuangan masyarakat.
“Melalui FinExpo 2025, AFPI ingin menunjukkan bahwa Pindar bukan sekadar alternatif pembiayaan, tapi bagian integral dari ekosistem inklusi keuangan nasional. Kami terus memperluas akses, memperkuat literasi, dan memastikan layanan yang aman serta beretika bagi masyarakat,” kata Kuseryansyah.
Baca juga: Sidang Lanjutan Dugaan Kartel Pindar: KPPU Minta Keterangan Mekanisme Penetapan Bunga AFPI
Adapun, selama BIK 2025, AFPI bersama para penyelenggara fintech lending menghadirkan berbagai inisiatif pembiayaan produktif yang berdampak nyata, mulai dari dukungan bagi UMKM, sektor pertanian, pendidikan, hingga layanan keuangan di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Secara keseluruhan, pelaksanaan BIK 2025 berhasil menyelenggarakan 5.182 kegiatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia dengan 10.874.634 peserta edukasi keuangan atau meningkat 67,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk sektor Pindar, tercatat 720.000 akun fintech lending baru dibuka selama periode BIK 2025. Hal ini diharapkan semakin memperluas akses pembiayaan masyarakat.
OJK mencatat, pembiayaan Pindar pada Juni 2025 tumbuh 25,06 persen (yoy) hingga mencapai Rp83,5 triliun. Akumulasi jumlah rekening penerima pinjaman mencapai 158,37 juta entitas, setara 55,6 persen dari populasi Indonesia. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More