Ilustrasi: Aplikasi fintech lending. (Foto: istimewa)
Jakarta — Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mendorong seluruh pelaku industri fintech P2P Landing untuk dapat mengembangkan bisnisnya agar melantai di Bursa Efek Indonesia.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum AFPI, Adrian Gunadi pada saat peluncuran layanan pengaduan fintech JENDELA. Adrian mengatakan itu merupakan sebuah keniscayaan dan akan dapat terlaksana.
“Cita-cita kami ke depannya adalah bahwa akan ada perusahaan fintech lending yang melantai di bursa, dan dalam waktu dekat ini insya Allah,” kata Adrian di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Jumat 8 Maret 2019.
Meski tak menyebut nama perusahaannya, namun Adrian mengatakan bahwa dalam waktu yang tidak lama lagi harapan itu sepertinya memang akan terwujud.
Selain itu, Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI, Fitri Hadi berharap, kedepannya akan ada perusahaan fintech yang berdiri di bawah naungan AFPI, yang akan turut melantai di Bursa Efek Indonesia.
“Kami berharap akan ada pelaku fintech yang nanti akan melantai di bursa, sebagaimana perusahaan-perusahaan lainnya di Indonesia,” kata Fitri.
Dari sisi lender, lanjut Adrian, hingga saat ini sudah ada sekitar 267.496 entitas yang juga turut memberikan pinjaman, kepada lebih dari lima juta masyarakat dengan lebih dari 17 juta transaksi yang dilakukan. (*)
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More