Perbankan

Adu Produktif Karyawan Bank: MUFG Terdepan, BCA Terbaik di Kelompok The Big Four

Jakarta – Kinerja bank-bank di tiga bulan pertama 2024 relatif masih slow dibandingkan 2023. Meski begitu, secara bulanan, kinerja bank-bank tetap menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik.

Profitabilitas menjadi komponen keuangan yang kinerjanya paling lambat. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Maret 2024 laba bersih industri bank umum yang diwakili 106 bank tercatat tumbuh 2,02 persen secara tahunan atau menjadi Rp61,87 triliun.

Pertumbuhan laba itu jauh di bawah pencapaian akhir 2023 dimana laba bersih industri bank umum memelesat 20,57 persen secara tahunan. Walaupun demikian, dibandingkan dengan Februari 2024, pertumbuhan laba di posisi Maret 2024 lebih baik. Di Februari 2024, pertumbuhan laba industri bank umum terkontraksi 1,77 persen secara tahunan atau dari Rp40,07 triliun di Februari 2023 menjadi Rp39,36 triliun.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kinerja laba bank umum tertekan. Menurut Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK, melambatnya pertumbuhan laba bank umum, antara lain, karena menurunnya net interest margin (NIM) perbankan yang disebabkan oleh meningkatnya biaya dana yang tidak diimbangi dengan peningkatan suku bunga kredit.

“Selain itu, peningkatan yield surat berharga juga memengaruhi profitabilitas bank karena adanya beban kerugian penjualan surat-surat berharga. Bank mulai mengurangi surat berharga untuk memenuhi kebutuhan dana yang diperlukan untuk penyaluran kredit,” kata Dian, melalui keterangan resminya, belum lama ini.

Baca juga: Badai PHK, Pegawai Bank Berkurang Hampir 50.000 Sejak 2014
Tabel bank-bank kinerja dengan produktivitas tertinggi.

Terlepas dari belum panasnya mesin bisnis bank-bank di triwulan pertama 2024, bank-bank boleh semringah ketika menutup 2023 karena kinerjanya — terutama profitabilitas, yang ciamik. Profit tebal yang dihasilkan bank-bank tentu tak lepas dari kerja keras para karyawan atau bankir-bankirnya.

Mengukur produktivitas karyawan terhadap laba bank, Biro Riset Infobank mendapati, jika pada akhir 2023, jumlah karyawan perbankan ada 441.145 orang dan laba bersih industri bank umum Rp241,00 triliun (data Biro Riset Infobank). Itu artinya, secara rata-rata industri, per satu orang karyawan bank berkontribusi atau menghasilkan laba Rp546,31 juta dalam setahun.

Di perinci per bank, berdasarkan data Biro Riset Infobank, MUFG Bank (Jakarta Branch) menjadi bank yang karyawannya paling produktif dalam menghasilkan laba. Di akhir 2023, bank yang dipimpin Kazushige Nakajima sebagai Country Head of Indonesia ini mencetak laba Rp5,86 triliun.

Sementara jumlah karyawannya tercatat 661 orang. Maka, secara rata-rata, per satu karyawan MUFG Bank Jakarta Branch menghasilkan laba Rp8,87 miliar. Laba per karyawan yang dihasilkan MUFG Bank Jakarta Branch ini merupakan yang tertinggi dibandingkan 104 bank lainnya.

Selanjutnya, menyusul Bank of China. Di akhir 2023, dengan jumlah karyawan 374, bank ini meraup laba Rp1,32 triliun. Itu artinya, secara rata-rata, per satu karyawan bank ini menghasilkan laba Rp3,53 miliar.

Baca juga: Mau Kabinet 34 Menteri, atau 40 Menteri, Jangan Lagi “Beternak” Orang Miskin agar Gen Z Tak “Mati Perdata”

Produktivitas The Big Four

Di kelompok empat bank terbesar, Bank Central Asia (BCA) menjadi bank yang paling produktif berdasarkan jumlah karyawan. Di akhir 2023, BCA mencetak laba Rp47,98 triliun dan jumlah karyawannya sebanyak 26.917 orang. Dengan demikian, secara rata-rata, per satu karyawan BCA menghasilkan laba Rp1,78 miliar dalam setahun. Secara industri, tingkat produktivitas karyawan BCA ini berada di peringkat ke-10.

Bank Mandiri ada di bawah BCA. Secara rata-rata, per karyawan Bank Mandiri menghasilkan laba Rp1,31 miliar. Adapun laba bersih dan jumlah karyawan Bank Mandiri di akhir 2023 adalah Rp51,09 triliun dan 38.940 orang.

Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyusul di belakang BCA dan Bank Mandiri. Di akhir 2023, dengan jumlah karyawan sebanyak 27.570 orang, BNI mencetak laba Rp20,78 triliun. Artinya, per satu karyawan BNI menghasilkan laba Rp753,87 juta.

Sementara BRI, dengan laba Rp53,15 triliun, jumlah karyawannya ada sebanyak 77.739 orang. Maka, per satu karyawan BRI menghasilkan laba Rp701,43 juta dalam setahun. (*) Ari Nugroho

Laporan selengkapnya mengenai produktivitas karyawan terhadap laba bank dapat dibaca di Majalah Infobank No. 554 edisi Juni 2024.

Galih Pratama

Recent Posts

Simak! Daftar 10 Pekerjaan dengan Gaji Tertinggi di Indonesia

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan rata-rata upah buruh di Indonesia per Agustus 2024… Read More

27 mins ago

IHSG Ditutup Rebound, Menguat 0,17 Persen ke Level 7.491

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (5/11) berakhir ditutup pada zona… Read More

33 mins ago

Ekonomi RI Tak Sampai 5 Persen di Kuartal III 2024, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III 2024 tumbuh… Read More

46 mins ago

Makin Terdepan! ICT Dinobatkan sebagai Penyedia Solusi TI Paling Inovatif di Asia Pasifik dari Oracle

Jakarta - Di era globalisasi ini, perusahaan yang memegang kendali dan memimpin teknologi dipastikan berpeluang… Read More

55 mins ago

Senasib dengan iPhone 16, Ini Alasan Google Pixel Dilarang Dijual di Indonesia

Jakarta – Google Pixel, smartphone besutan Alphabet, mengalami nasib serupa dengan iPhone 16 yang dilarang… Read More

1 hour ago

BPS: Tingkat Konsumsi Masyarakat Masih Terjaga di Kuartal III 2024

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi menurut komponen pengeluaran masih menunjukkan pertumbuhan… Read More

2 hours ago