Jakarta – Bank Daerah Pembangunan Bali (Bank BPD Bali) resmi memanfaatkan Nutanix Cloud Platform milik Nutanix (penyedia teknologi hybrid multi-cloud computing) untuk memperkuat ekosistem digital di Bali dan mencapai pemulihan ekonomi.
Pemanfaatan teknologi Nutanix ini telah membuat Bank BPD Bali alami peningkatan produktivitas staf sebesar 70 persen serta penguatan agilitas dan ketahanan bisnis, menuju pelayanan nasabah daerah maupun nasional yang lebih baik.
Ida Bagus Gede Setia Yasa, Direktur Operasional Bank BPD Bali menjelaskan, Indonesia dipercaya akan menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia, di mana pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) akan menjadi ujung tombak revolusi digital. UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi untuk Bali dan Indonesia setelah masa pandemi karena mencakup sekitar 99 persen dari total bisnis yang ada di Indonesia dan berkontribusi 60 persen lebih pada PDB nasional.
Untuk mendukung roadmap nasional menuju peningkatan daya saing Indonesia, Bank BPD Bali mengumumkan rencana strategis untuk memperkuat ekosistem ekonomi digital dan meningkatkan akses digital dan partisipasi bagi market UMKM di Bali yang sedang bertumbuh, dalam rangka mendukung pemulihan pariwisata dan ekonomi.
“Bank BPD Bali telah mengandalkan peran TI untuk mendukung pelayanan ke lebih dari 70 persen nasabah UMKM di Bali dan Nusa Tenggara Barat. Namun, bank perlu memastikan dapat menangani berbagai disrupsi yang sedang membentuk industri layanan keuangan, termasuk pelayanan digital yang baru, perubahan regulasi, dan peningkatan permintaan nasabah,” kata Ida, Rabu, 11 Mei 2022.
Ida menambahkan, meningkatkan waktu penyediaan bisnis ke pasar merupakan hal yang sangat penting di sektor finansial yang semakin kompetitif, mengingat sektor ini juga perlu mengurangi risiko operasional dan meningkatkan higienitas keamanan seiring upaya untuk terus terskala dan bertransformasi. Pada saat bersamaan, mereka juga harus beradaptasi dengan tren baru di industri perbankan seperti layanan digital, peraturan pemerintah, dan peningkatan permintaan dari nasabah. Tantangannya, pemeliharaan infrastruktur lama membutuhkan waktu dan perhatian yang intens, sehingga membutuhkan TI yang gesit yang dapat diberdayakan untuk memenuhi tuntutan para stakeholder dengan segera.
Untuk mencapai hal ini, Bank BPD Bali memanfaatkan Nutanix Cloud Platform sebagai platform pilihan untuk memodernisasi data center dan menyimpan aplikasi bisnis yang sangat penting. Dengan memanfaatkan Nutanix, Bank BPD Bali mampu mempercepat transformasi digital dan memodernisasi proses bisnis, yang pada akhirnya memperkuat ketahanan bisnis dan efisiensi operasional perusahaan.
“Pendekatan digitalisasi bersama Nutanix adalah salah satu aspek terpenting dari bisnis kami, terutama saat kami bermaksud untuk meningkatkan pertumbuhan dan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi digital di Bali. Dengan Nutanix, kami berhasil mencapai KPI yaitu 99,9 persen uptime, suatu pencapaian yang sangat penting bagi kami untuk dapat memberikan layanan berkualitas, sebagaimana yang diketahui oleh para nasabah dan yang membuat mereka percaya kepada kami. Pada saat yang sama, efisiensi TI kami juga meningkat sebesar 70 persen, memungkinkan kami untuk fokus pada inovasi strategis guna mendukung kebutuhan nasabah yang terus berkembang, terutama di sektor UMKM,” tutur Ida.
Sementara itu, Fetra Syahbana, Country Manager Indonesia Nutanix menuturkan lanskap layanan keuangan sedang mengalami perubahan besar. Untuk dapat berkembang dalam lingkungan keuangan yang baru, perbankan harus mempertajam daya saing mereka dan memanfaatkan peluang baru, serta siap menjawab kebutuhan nasabah yang muncul dan terus berkembang. Data center modern dan hybrid multicloud akan memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung hal ini dan memberikan agility dan ketahanan bisnis yang dibutuhkan oleh bank untuk beradaptasi, berkembang, dan berinovasi dengan cepat guna mendorong nilai baru bagi para stakeholder.
“Kami bangga dapat berkolaborasi dengan Bank BPD Bali dalam perjalanan inovasi digital mereka, serta mendukung upaya mereka untuk membuka akses dan meningkatkan partisipasi perbankan dalam mendukung ekonomi digital di Indonesia yang sedang berkembang,” kata Fetra.
Di lain sisi, Herryyanto, Direktur Account Management FSI & Commercial, Multipolar Technology menjelaskan keseluruhan implementasi digitalisasi ini dilakukan bersama dengan Multipolar Technology. “Untuk membangun masa depan yang lebih kuat, Multipolar Technology akan terus memposisikan Bank BPD Bali sebagai mitra terpercaya untuk menciptakan value jangka panjang dan berkelanjutan. Bersama Nutanix, kami siap dalam memberikan nilai tambah dalam layanan kami, serta mendukung pertumbuhan dan inovasi Bank BPD Bali,” tambahnya.
Saat ini, Bank BPD Bali telah berhasil mengintegrasikan sistemnya dengan mudah, dan sejak itu telah mencatat peningkatan kinerja databasenya. Selain itu, Bank BPD Bali memiliki sistem yang menjalankan layanan yang sangat penting bagi bisnis sepanjang waktu juga sangat penting dalam memungkinkan bank mematuhi berbagai regulasi pemerintah, sembari memberikan layanan dan support yang seamless serta meraih kepercayaan nasabah. Selain peningkatan pada service uptime, Bank BPD Bali juga sukses mengurangi footprint pada data center dan mencapai penghematan biaya operasional pada energi dan pendinginan secara signifikan. Ayu Utami (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More