Jakarta -PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) menggandeng Alfamart, Alfamidi, serta DAN+DAN melakukan penerimaan fasilitas pengajuan kredit pembiayaan produk Adira Finance di gerai Alfamart, Alfamidi serta DAN+DAN. Dalam tahap awal, kedua belah pihak akan melakukan uji coba di 25 gerai daerah Jabodetabek dan Bandung, selanjutnya Adira Finance berharap channel distribusi barunya itu akan bisa dilakukan di 1000-5000 gerai.
“Kerjasama ini intinya buat Adira untuk menambah jalur distribusi,” kata Presiden Direktur Adira Finance Willy Suwandi Dharma di Jakarta, Jumat 29 April 2016. Willy mengatakan, tambahan jalur distribusi tersebut diharapkan menyumbang kurang lebih Rp100 miliar pembiayaan baru bagi Adira. Artinya sekitar 0,28% dari target pembiayaan baru Adira yang dipatok Rp35-36 triliun tahun ini.
Willy mengatakan dengan kerjasama tersebut channel distribusi Adira akan bertambah dari yang sudah ada saat ini yaitu 9.000 dealer, 600 outlet Adira, dan agen lepas sekitar 7.000 agen. Masyarakat dapat melakukan pengajuan kredit produk-produk pembiayaan Adira antara lain pembiayaan gadget, elektronik, perlengkapan rumah tangga, motor baru, dan pembiayaan multiguna.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk Hans Haris Chandra mengatakan pilot project di 25 gerai tersebut sudah dilakukan sejak April ini, nantinya Alfa dan Adira juga akan mengembangkan instant approval dalam pengajuan pembiayaan melalui Alfa Grup.
“Nanti instant approval jadi dari aplikasi sudah ada scoringnya, langsung ada jawaban ya atau tidak, tapi kita lihat dulu di piloting ini,” tambahnya. Kerjasama dengan Adira juga menurutnya akan menambah traffic transaksi di Alfamart dan diharapkan menambah basis konsumen dan penjualan di Alfamart, Alfamidi, serta DAN+DAN.(*)
Editor : Apriyani K
Presiden Direktur & Chief Executive Officer (CEO) BCA Life, Christine Setyabudhi menyampaikan sambutan saat peluncuran… Read More
Jakarta - Bank Perekonomian Rakyat Syariah Seluruh Indonesia (HIMBARSI) meresmikan Alfi Wijaya sebagai ketua umum… Read More
Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada tahun 2025 diprediksi akan memberikan tekanan besar… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) pada Oktober 2024 tercatat sebesar USD423,4 miliar… Read More
Jakarta – Demi meredam dampak atas kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada tahun… Read More
Jakarta – Mengelola likuiditas menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan dengan banyak rekening operasional, terutama yang… Read More