Jakarta–PT Adira Dinamika Multi Finance (Adira Finance) menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru sekira 15%-20%. Tahun ini Perseroan menargetkan pembiayaan baru tumbuh menjadi Rp35 triliun hingga Rp36 triliun, dibanding 2015 yang tercatat Rp30,5 triliun.
Untuk menyokong pembiayaan tahun ini, Perseroan akan mengandalkan sumber pendanaan dari induknya Rp20 triliun dalam bentuk joint financing, obligasi sekitar Rp4 triliun, pinjaman luar negeri Rp5 triliun, dan sisanya pinjaman dari bank lokal.
Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila mengakui, tekanan perekonomian domestik diperkirakan masih akan berlanjut hingga semester pertama tahun ini. Namun seiring dengan berbagai proyek infrastruktur dan belanja pemerintah yang telah mulai bergulir sejak paruh kedua tahun lalu, dampaknya diharapkan akan termaterialisasi pada semester kedua tahun ini.
BI diperkirakan akan mulai melonggarkan kebijakan moneter tahun ini terlihat dari langkah penurunan BI Rate bulan Januari lalu sebesar 25 bps. Pelaku usaha pun mengharapkan akan ada penurunan suku bunga acuan lagi tahun ini.
“Dengan adanya kebijakan pemerintah dan BI yang lebih sinkron untuk mendorong laju pertumbuhan pada tahun ini kami lebih optimis dalam menghadapi tahun ini,” kata Direktur Utama Adira Finance Willy Suwandi Dharma di Jakarta, 11 Februari 2016.
Selain itu, lanjutnya, perluasan usaha yang telah diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga dinilai akan mendorong pertumbuhan. Seperti diketahui, selain diberikan kesempatan perluasan usaha, perusahaan multifinance juga akan dilibatkan dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Terkait hal itu, Willy mengatakan Perseroan memandang positif upaya Pemerintah untuk menyediakan pembiayaan murah bagi masyarakat untuk modal usaha. Namun Perseroan masih menunggu keputusan resmi Pemerintah dan mempelajari bisnis proses KUR.
“Ini kan memang ada beberapa syarat, seperti punya usaha, ada dokumentasi, sistem nya harus terkoneksi dengan sistem KUR, demikian juga yang masih belum pasti adalah premi risiko, karena kalau di perbankan kan emang udah clear, tapi di perusahaan pembiayaan kan belum,” tambahnya. (*) Ria Martati
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More