Jakarta – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) hingga Oktober 2017 telah mampu menjaga angka kredit macet atau non performing finance (NPF) dibawah 2 persen. Kinerja tersebut juga didukung oleh angka pembiayaan baru yang juga tumbuh.
Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli menjelaskan, hingga November tahun ini pihaknya telah berhasil menekan angka kredit macet sebesar 1,9 persen. Dirinya mengaku angka tersebut terlihat flat dan tidak ada pergerakan secara signifikan.
“Posisi NPF Oktober tahun ini terjaga dibawah 2 persen atau diangka 1,9 persen dan terlihat flat ya,” ungkap Hafid pada jumpa pers dalam rangka hari jadinya ke-27 Adira Finance di Hotel Aston Jakarta, Jumat 17 November 2017.
Dirinya juga mengaku optimis dapat menjaga angka NPF dibawah 2 persen tersebut hingga akhir tahun 2017 dengan terus selektif memilih nasabah untuk penyaluran pembiayaannya.
Sementara untuk angka pembiayaan baru, dirinya mengaku hingga akhir Oktober 2017 ini pihaknya telah melakukan pembiayaan baru mencapai Rp 26,6 triliun atau tumbuh sekitar 8 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Dirinya juga optimis hingga tahun depan pihaknya dapat menumbuhkan angka pembiayaan baru hingga 10 persen. “Sampai Oktober 2017 pembiayaan sampai Rp 26,6 triliun itu naik 8 persen bandingkan tahun lalu. Dan target tahun 2018 sedang proses naik 5 persen hingga 10 persen,” jelas Hafid.(*)
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More