Jakarta – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatatkan laba bersih di 2017 sebesar Rp1,4 triliun, atau naik hingga 39,6 persen dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1 triliun.
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan, kenaikan laba bersih tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan pada pendapatan bunga karena adanya pertumbuhan pada penyaluran pembiayaan baru dan penurunan biaya pendanaan.
“Kami berhasil menutup tahun 2017 dengan mencatatkan pertumbuhan meskipun pasar otomotif masih mengalami tekanan. Laba bersih tercatat sejumlah Rp1,4 triliun,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 15 Februari 2018.
Menurutnya, secara keseluruhan, total pendapatan Perusahaan tercatat tumbuh 8,6 persen menjadi Rp9,1 triliun pada 2017. Sementara itu, total beban mencatatkan kenaikan 4,7 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp7 triliun.
Meskipun terjadi kenaikan di beban operasional, yang terutamanya didorong oleh naiknya beban tenaga kerja karena kenaikan UMP, namun, beban bunga dan keuangan mengalami penurunan sebesar 7,5 persen menjadi Rp1,8 triliun
“Hal ini karena kondisi pasar keuangan yang favorable disertai dengan strategi diversifikasi sumber pendanaan perusahaan,” ucapnya. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More