Dana rights issue rencananya akan digunakan untuk membiayai sebagian proyek transportasi masal berbasis rel. Dwitya Putra
Jakarta–Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) resmi menyepakati rencana penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I sebanyak 1,759 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp1.560 per saham.
Dengan jumlah dan nilai tersebut, artinya perseroan bisa mendapatkan tambahan modal sebesar Rp2,74 triliun.
“Harga awal mencapai Rp1.800 per saham, tapi suara mufakat pemegang secara keseluruhan harganya jadi Rp1.560 per saham,” kata Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan, usai RUPSLB di kantor pusat Adhi Karya, Jakarta, Selasa, 22 September 2015.
Menurut dia, dana right issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk membiaya sebagian proyek transportasi masal berbasis rel, beserta stasiun dan properti pendukungnya dengan konsep transit oriented development, termasuk fasilitas park and ride.
Sebagai informasi, pada awalnya, perseroan berencana menerbitkan sebanyak 1,81 miliar saham baru ke publik atau 50,2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT.
Namun, berdasarkan prospektus yang baru dirilis, perseroan mengubahnya menjadi sekitar 1,75 miliar saham baru yang akan diterbitkan atau 49,4% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT I dengan nominal Rp100 setiap saham. Artinya, perseroan dapat mengantongi dana segar mencapai Rp2,74 triliun dari hasil hasil rights issue.
Setiap pemegang Rp1.250 per saham lama yang namanya tercatat pada 5 Oktober 2015 pukul 16.00 WIB berhak memperoleh 1.221 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.560 setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Jumlah HMETD yang menjadi hak Pemerintah Republik Indonesia sebanyak 897.366.624. Rencananya Pemerintah RI akan mengambil right issue ADHI melalui Penanaman Modal Negara (PNM) sebesar Rp1,39 triliun.
Jika Saham Baru ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham baru yang belum dilaksanakan, maka sesuai perjanjian pembelian sisa saham, seluruh sisa saham baru yang tersisa tersebut akan diserap oleh pembeli siaga.
PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas akan bertindak sebagai Pembeli Siaga. Dengan porsi masing-masing sebanyak-banyaknya sebesar 287,38 juta saham, dengan jumlah dana yang disiapkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp448,32 miliar. (*)
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More