Pasar Saham; Rights issue. (Foto: Budi Urtadi)
ADHI diperkirakan akan mengantongi dana segar mencapai sebesar Rp2,7 triliun dari hasil rights issue. Dwitya Putra
Jakarta–PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah merevisi harga dan jumlah saham yang diterbitkan dalam rangka penawaran saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan prospektus yang baru dirilis, perseroan, Kamis, 17 September 2015, ADHI akan menerbitkan sekitar 1,75 miliar saham baru atau 49,4% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT I di harga Rp1.560 per saham.
Awalnya, ADHI berencana menerbitkan sebanyak 1,81 miliar saham baru ke publik atau 50,2% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT di Rp1.510-2.400 per saham.
Dengan perubahan rencana itu, ADHI diperkirakan akan mengantongi dana segar mencapai sebesar Rp2,7 triliun dari hasil rights issue.
Dalam prospektus juga dijelaskan bahwa setiap pemegang 1.250 saham lama yang namanya tercatat pada tanggal 5 Oktober 2015 pukul 16.00 WIB berhak memperoleh 1.221 HMETD, dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp 1.560 setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.
Jumlah HMETD yang menjadi hak Pemerintah Republik Indonesia sebanyak 897.366.624. Rencananya Pemerintah RI akan mengambil rights issue ADHI melalui Penanaman Modal Negara (PNM) sebesar Rp1,39 triliun.
Jika Saham Baru ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya.
Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa Saham Baru yang belum dilaksanakan, maka sesuai Perjanjian Pembelian Sisa Saham, seluruh sisa Saham Baru yang tersisa tersebut akan diserap oleh Pembeli Siaga.
Dalam hal ini, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas akan bertindak sebagai Pembeli Siaga. Dengan porsi masing-masing sebanyak-banyaknya sebesar 287.387.584 saham, dengan jumlah dana yang disiapkan masing-masing sebanyak-banyaknya sebesar Rp448,32 miliar.
Seluruh dana hasil HMETD ini rencananya akan digunakan untuk proyek transportasi masal berbasis rel kereta beserta stasiun dan properti pendukungnya.
Hal ini untuk mendukung keinginan pemerintah dalam menyediakan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. (*)
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
View Comments
prospektus adhi karya dapat didownload dimana? terimakasih